Selasa, Desember 12, 2017

Ini Dia Tempat Wisata yang Nyaman untuk Family Gathering di Magelang



Salah satu agenda kegiatan dari perusahaan tempat saya bekerja adalah family gathering. Kota tujuan untuk family gathering ini adalah kota Magelang. Banyaknya pilihan wisata di kota Magelang sempat membuat panitia bingung harus memutuskan tujuan wisata ke mana saja. Setelah berembug kesana-kesini akhirnya diputuskan bahwa tujuan wisata dalam rangka family gathering adalah ke Taman Kyai Langgeng dan Candi Borobudur.



Begitu mengetahui dua objek wisata tersebut, saya merasa senang sekali. Sebetulnya sih tempat itu sudah pernah saya kunjungi sewaktu saya masih TK dan SD. Tapi, sekarang akan kesana lagi disaat diri ini sudah bekerja. Wow....ternyata sudah lama sekali saya tidak kesana. Ingin tau juga seperti apa wajah baru tempat wisata tersebut.
Minggu pukul 06.00 WIB, semua karyawan beserta keluarga berkumpul di kantor. Sudah ada tiga buah bus berjajar rapi di pinggir jalan. Bus-bus tersebutlah yang akan mengantar kami untuk berwisata ke Magelang. Jarak tempuh dari Klaten ke Magelang sekitar 2 jam. Setelah semua karyawan berkumpul, kita berangkat.  Let’s go...



Objek wisata pertama yang kami kunjungi  adalah Taman Kyai Langgeng. Taman ini terletak di kota Magelang. Setelah menempuh 2 jam perjalanan, kami sudah sampai di objek wisata tersebut. Memasuki area parkir kami disuguhkan dengan tempat parkir yang luas. Saatnya turun dari bus dan bersiap menjelajahi Taman Kyai Langgeng.

Sumber gambar : visitmagelang.id


Taman Kyai Langgeng  merupakan objek wisata di Magelang dengan pesona alam yang indah sebagai tempat rekreasi dan edukasi. Di Taman Kyai Langgeng, saya bisa melihat pemandangan Gunung Sumbing yang begitu menawan. Begitu menjelajahi Taman Kyai Langgeng lebih dalam, saya bisa melihat kejernihan air serta suaranya yang gemericik dari sungai Progo. Hamparan sawah di lereng gunung dapat memanjakan mata kita. Tak hanya itu, pohon-pohon langka pun dapat kita temukan di sana.

Dari tempat parkir kita harus berjalan turun untuk masuk ke pintu gerbang Taman Kyai Langgeng. Kebetulan waktu itu jumlah pengunjungnya sangat banyak. Jadi kami harus sabar dan antri untuk masuk. Tak berselang lama, giliran rombongan saya bisa masuk ke dalam taman. Kebetulan family gathering ini sudah ada panitia yang mengurus segala hal, termasuk urusan tiket. Jadi, saya tidak harus direpotkan dengan acara membayar tiket.

Setelah melewati pintu masuk Taman Kyai Langgeng udara segar sangat terasa. Ditambah lagi dedaunan hijau yang seolah-olah menyapa kedatangan kami. Saya bersama rombongan berjalan menelusuri taman hingga tibalah kami pada taman satwa dan terapi ikan. Sejenak kami melihat hewan-hewan yang terdapat di taman satwa tersebut. Terdapat beberapa hewan yang ada di taman satwa. Koleksi satwa di Taman Kyai Langgeng ini dapat memperluas wawasan dan pengetahuan kita akan satwa asli nusantara. Pengunjung bisa berinteraksi langsung dengan beberapa satwa.

   
Taman Satwa di Taman Kyai Langgeng (Sumber gambar : iklantravel.com)


Di sekitar taman satwa terdapat pula kolam terapi ikan. Sayangnya waktu saya sampai di kolam ikan tersebut, dipinggirnya sudah penuh untuk duduk pengunjung lain yang melakukan terapi ikan. Alhasil saya pun tidak berkesempatan merasakan terapi ikan. Tapi tak apa, melihat ikan-ikan berkerumun di sela-sela jari kaki pengunjung sudah membuat saya senang.

Waktu yang diberikan oleh panitia untuk berkeliling di Taman Kyai Langgeng hanya sampai pukul 13.00 WIB. Tak ingin terlalu menghabiskan banyak waktu di taman satwa, perjalanan kami lanjutkan untuk menyusuri wahana lain.

Fasilitas wahana di Taman Kyai Langgeng ini ada banyak sekali, antara lain teater 6 dimensi, bianglala, komidi putar, komidi layang, kereta mini,  becak mini, becak air dan mobil keliling. Serta ada pula wahana lain seperti kolam renang, anjungan dirgantara, taman satwa dan terapi ikan, kuda mini, flying fox, top selfie – ayunan langit & sepeda layang, sepeda tandem, water ball, hand boat, animal riding.

Peta Lokasi Taman Kyai Langgeng




Hal yang paling saya ingat dari Taman Kyai Langgeng sewaktu kecil adalah pesawat serta efek suara dari mesin pesawatnya, sebab di Taman Kyai Langgeng ini terdapat anjungan dirgantara. Pesawat FOKKER F-28 beserta mesinnya disulap menjadi wahana edukasi untuk memperluas wawasan tentang dunia penerbangan. Kita bisa melihat langsung ruang pesawat yang terdiri dari ruang kokpit pesawat, kabin penumpang, dll.


Anjungan Dirgantara (Sumber gambar : tripadvisor.com)


Kami menelusuri area Taman Kyai Langgeng dengan berjalan kaki. Tapi, seandainya kita lelah berjalan, sudah ada kereta mini yang siap mengantar. Di sepanjang perjalanan kami, hampir semuanya terdapat pohon di pinggir jalan. Banyaknya pohon-pohon yang tinggi dan lebat  sempat membuat saya merasa was-was takut kalau ada monyet yang bergelantungan di pohon. Maklum sajalah karena saya takut sekali sama monyet. Hehe.

Namanya juga family gathering, pastinya kita mengajak keluarga kita, termasuk pula anak-anak. Kini perjalanan kita tiba di wahana becak air. Teman-teman saya yang mempunyai anak kecil segera masuk ke wahana becak air dan antri menunggu giliran mereka naik becak air. Karena saya tidak ada anak kecil, maka saya hanya menyaksikan mereka saja sambil menikmati camilan yang kita bawa. Seru juga melihat teman saya yang naik becak air, sebab ada teman saya yang tidak bisa mengemudikan becak air dengan benar sehingga jalannya hanya belak belok saja nggak sampai-sampai di tempat finish. Haha

Wahana Becak Air (sumber gambar : www.kyailanggeng.com



Kami cukup banyak menghabiskan waktu di wahana becak air ini. Bahkan teman anak saya yang sudah naik becak air, ingin naik lagi. Namanya juga anak kecil, kalau nggak dituruti nanti malah nangis.

Tak terasa waktu hampir menunjukkan pukul 12.00 WIB. Saatnya mencari rombongan yang lain untuk makan siang. Kita berkumpul di sebuah tempat, mungkin seperti aula. Ternyata sudah banyak teman-teman yang menunggu di sana. Sembari makan siang,  ada pengarahan-pengarahan dari para pimpinan kami. Tak lupa juga ada kuis dan hadiah buat anak-anak kecil supaya acara family gathering juga menyenangkan buat mereka.

Sayang sekali, saya belum sempat mengunjungi semua wahana yang tersedia di Taman Kyai Langgeng karena waktu yang diberikan panitia di Taman Kyai Langgeng ini sudah habis. Saatnya balik lagi ke parkiran. Kita kembali ke parkiran dengan jalan kaki. Karena sangat luasnya taman, bisa buat kaki pegal-pegal. Hehe.

Secara keseluruhan saya sangat senang bisa berwisata ke Taman Kyai Langgeng. Tempat wisata  yang menyuguhkan taman rekreasi bernuansa alam, hampir di setiap sudut terdapat tanaman sehingga suasana tempat ini terasa teduh. Wahana yang terdapat di Taman Kyai Langgeng ini tidak hanya sebagai sarana rekreasi tapi juga sarana edukasi. Tempat wisata yang asri juga membuat kita betah berkeliling di taman meskipun capek melanda.







Destinasi wisata kami selanjutnya adalah Candi Borobudur. Perjalanan dari Taman Kyai Langgeng menuju ke Candi Borobudur memakan waktu sekitar setengah jam. Di dalam bus dapat kita gunakan untuk melepas lelah setelah sebelumnya menelusuri wahana di Taman Kyai Langgeng.

Candi Borobudur ini terletak di kota Magelang, Jawa Tengah. Situs yang terkenal sebagai candi Budha terbesar di dunia. Sehingga pada hari raya Waisak, akan dijumpai umat Budha yang sedang bersembahyang di Candi Borobudur.

UNESCO menetapkan Candi Borobudur sebagai salah satu situs warisan dunia. Candi ini juga pernah masuk dalam 7 keajaiban dunia. Selain menjadi cagar budaya, Candi ini juga menjadi salah satu destinasi wisata yang banyak menarik perhatian baik wisatawan domestik maupun mancanegara. Maka tak heran jika kita akan menemukan banyak turis asing di Candi Borobudur.



Candi Borobudur (sumber gambar : tripadvisor.com)


Sekitar pukul 13.30 WIB rombongan kami sudah sampai di area parkir Candi Borobudur. Semua penumpang bersiap turun dari bus dan menuju loket masuk. Seperti di Taman Kyai Langgeng tadi, untuk urusan tiket sudah diserahkan ke panitia. Jadi, kami tinggal menerima tiketnya saja.

Apakah semulus itu bisa masuk ke dalam candi ?

Nyatanya tidak. Sewaktu di loket, tas-tas yang kami bawa diperiksa oleh petugas. Ternyata makanan tidak boleh dibawa masuk ke dalam area candi. Padahal, banyak di antara kami yang pasti membawa makanan kecil. Akhirnya, makanan-makanan tersebut disita oleh petugas. Bukan disita sih sebenarnya, hanya saja kami diminta menitipkan makanan tersebut di tempat yang sudah disediakan. Alhasil, harus siap-siap nahan lapar di dalam candi.

Setelah melewati semua pemeriksaan dan metal detector, saya bisa bernafas lega karena sudah bisa masuk ke area candi. Eitss...perjalanan menuju bangunan candi ternyata masih jauh.  Area candi begitu luas, saya berjalan kaki bersama teman-teman yang lain. Terik panas matahari membuat keringat membasahi baju. Muncul pertanyaan dalam pikiran saya.

    “Haruskan berjalan kaki sejauh itu untuk sampai ke candi?”

Rasanya saya sudah tidak sanggup jika harus berjalan sejauh itu. Tapi, panitia berbaik hati, mereka tidak setega itu menyuruh kita-kita untuk berjalan kaki untuk sampai ke area depan candi. Kita disewakan kereta kelinci. Hore....bisa hemat tenaga kalau begini. Segera saja saya naik ke atas kereta kelinci sambil menunggu teman-teman yang belum kelihatan karena dari loket menuju tempat kereta kelinci ini lumayan juga jaraknya.

Enaknya nih, pas naik kereta mini ini kita diberikan air mineral yang ada logonya “Borobudur”. Lumayan juga buat nambah-nambah stock minuman biar tidak dehidrasi. Maklum saja, kita tiba di candi sewaktu matahari lagi panas-panasnya, jadi harus minum air putih yang banyak.

Sebetulnya, selain kereta kelinci juga ada andong atau dokar. Tapi kami naik saja kereta kelinci karena bisa muat untuk banyak orang. Teman-temanku yang lain sudah tiba di kereta mini, saatnya kereta mini meluncur. Tak berselang lama kita sudah tiba di pelataran candi Borobudur. Sebelum memasuki area candi, di sana ada petugas yang akan memberikan kain batik yang akan kita gunakan. Kain batik tersebut kita lilitkan dipinggang kita masing-masing. Berebutlah satu sama lain dengan teman-teman memilih kain batik yang bagus menurut mereka untuk dipakai.

Kami berjalan menuju halaman candi. Di sekitar halaman candi terdapat taman bunga yang indah. Terik matahari tak menghalangi langkah kami menuju bangunan candi. Bagi yang mau menuju candi Borobudur di saat musim panas, saya sarankan untuk membawa payung agar tidak kepanasan.

Berwisata di candi Borobudur, kita akan menemukan banyak turis dari mancanegara. Kala itu, turis dari Jepanglah yang banyak saya jumpai. Mereka didampingi oleh seorang pemandu.

    "Enak sekali ya jadi tour guide, bisa bebas berwisata dan bisa bertemu  dengan banyak turis dari mancanegara," pikirku.

Hemmm....mari lanjutkan perjalanan utama kita menuju candi. Sejenak menghela nafas karena lelah perjalanan. Sepertinya butuh tenaga ekstra untuk bisa naik sampai ke atas bangunan candi. Perlahan menaiki anak tangga demi anak tangga, akhirnya sampai juga di bangunan candi tingkat satu. Saya menyusuri sepanjang bangunan itu. Melihat-lihat relief dengan lebih dekat.

Candi Borobudur ini memiliki 10 tingkat dan tersusun dari balok-balok batu vulkanik. Sangat menakjubkan sekali karena balok-balok ini tersusun tanpa menggunakan perekat ataupun semen. Sebuah stupa induk besar terlihat di puncak Candi Borobudur. Menurut cerita, Candi Borobudur mulai di bangun pada masa Dinasti Syailendra sekitar abad ke-9.

Relief yang terdapat pada dinding candi menceritakan mengenai tingkat kehidupan Budha. Relief di bagian bawah candi disebut dengan Kamadathu yang menceritakan tentang perilaku buruk manusia yang dipenuhi nafsu dunia dan membuatnya masuk neraka. Relief bagian tengah disebut Rapadathu, bercerita tentang manusia yang sudah terbebas dari hawa nafsu dunia. Sedangkan relief teratas adalah Arupadhatu yang menceritakan tingkatan pencapaian teratas di mana para dewa bersemayam.

Untuk dapat membaca cerita relief ini secara berkesinambungan, kita harus berjalan mengitari candi searah dengan jarum jam yaitu dari kiri ke kanan. Mulailah dari pintu timur di tingkatan terbawah dan berjalan memutar sampai kembali ke pintu awal kemudian naik tangga ke tingkat berikutnya. Lakukan hal tersebut sampai tingkatan teratas.

Puas dengan melihat relief dan bangunan yang ada di tingkat satu, saya naik lagi ke tingkat berikutnya, melihat-lihat bentuk candi dan relief, begitu seterusnya. Sayangnya, kondisi badan yang sudah sangat lelah membuat saya tidak bisa sampai di puncak candi, hanya separuh bangunan candi saja yang dapat saya naiki. Sedikit merasa kecewa pastinya, karena sudah membayangkan bagaimana indahnya pemandangan dari atas sana. Tapi apa daya......

Pemandangan alam di sekitar candi sangat indah. Di sebelah selatan candi terdapat Bukit Manoreh. Selain itu, terdapat juga Gunung Sumbing, Gunung Sindoro, Gunung Merbabu, dan Gunung Merapi yang mengelilingi bangunan candi yang megah ini. Kompleks candi yang sangat luas dan indah membuat mata tak pernah bosan untuk memandang. Hal lain yang membuat saya takjub adalah tidak adanya sampah di area candi. Memang sih, salah satu hal yang membuat kita tidak boleh membawa makanan ke dalam candi adalah agar kita tidak sembarangan membuang sampah.

Puas melihat-lihat bangunan candi, tibalah kami berjalan keluar. Untuk menuju pintu keluar, kita diarahkan memasuki area pasar. Di pasar itu banyak sekali deretan kios  yang menjual berbagai macam souvenir, mulai dari topi, kaos, tas, gantungan kunci, sampai miniatur candi.

    “Mari mampir mba”.

    “Silahkan mba dibeli, murah”

    "Oleh-olehnya mba"

Tujuannya pintu keluar diarahkan ke pasar memang bagus, agar dagangan dari pedagang laku terjual dan dapat mengangkat perekonomian warga di sekitar candi.

Lelahnya berjalan kaki sampai tidak terasa karena di sepanjang jalan itu, mata saya sambil jelalatan melihat barang-barang yang disajikan. Sebagai kenang-kenangan saya membeli beberapa barang, yaitu lukisan dari bambu, gelang kayu, dan kaos bergambar candi.

Dan.....akhirnya tiba juga di pintu keluar, tibalah saya di area parkir. Senang sekali rasanya. Langsung saja saya menuju tempat parkir dan mencari bus yang saya tumpangi untuk istirahat.

Nah, buat Anda yang ingin berkunjung ke Candi Borobudur, saya ada sedikit tips.


 


Itulah sekilas perjalanan wisata saya dalam rangka family gatering di Taman Kyai Langgeng dan Candi Borobudur bersama teman-teman. Walaupun belum semua area bisa dikunjungi, tapi saya sudah merasa senang. Semoga next time bisa berkunjung lagi ke tempat itu. Bahkan saya mempunyai keinginan untuk berkunjung ke tempat wisata lain yang ada di Magelang seperti Air Terjun Kedung Kayang, Ketep Pass, Rafting di Sungai Elo, dan Top Selfie Pinusan Kragilan. Semoga bisa berwisata lagi ke kota Magelang.

Akhir kata, terima kasih telah menyempatkan membaca tulisan saya, semoga pariwisata Magelang khususnya dan Indonesia umumnya semakin maju.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar dengan baik dan sopan, komentar yang berbau sara akan saya hapus

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.