Sabtu, Desember 16, 2017

Ringankan Hati, Ulurkan Tangan, Bantu Sesama Yuk

Saya selalu merasa iba ketika melihat sosok renta yang masih harus bekerja. Diusianya yang tak lagi muda, keriput di kulit mereka sangat jelas terlihat. Usia mereka yang sudah lebih dari setengah abad, harusnya mereka menikmati sisa usianya dengan keluarga. Tapi apa daya, banyak di antara mereka yang harus hidup sebatang kara, membanting tulang hanya untuk mencari sesuap nasi. Lantas, pernahkan kita berfikir, bagaimana nasibnya para lansia yang hidup sebatang kara yang sudah tak mampu berbuat apa-apa ?  Bagaimana mereka menyambung hidup ? Bagaimana mereka makan sehari-hari ? Sebuah kekhawatiran yang patut kita pikirkan bersama karena menyangkut kemanusiaan. Tak banyak orang yang beruntung menikmati masa tuanya dengan bahagia, justru banyak yang menghabiskan masa tuanya dengan serba kekurangan.

Mbah Supi dan ibunya (sumber foto instagram cak Budi)


Mbah Supi dan ibunya adalah salah satu contohnya. Warga Grobogan Jawa Tengah ini harus hidup serba kekurangan dan hanya tinggal berdua saja. Sehari-harinya mbah Supi menyambung hidup dengan berjualan jajanan anak. Hasil yang diperolehpun tak seberapa. Bisa cukup untuk membeli beras saja sudah senang. Melihat kondisi mereka yang sudah sama-sama tua, saya sangat kasihan. Mereka berdua hanya bisa pasrah hidup dengan keadaan yang serba kekurangan, bahkan sang ibu sering sakit-sakitan karena faktor usia.

Di luar sana masih banyak mbah Supi – mbah Supi lainnya yang juga merasakan hal serupa, bahkan mungkin dengan kondisi yang lebih buruk. Adakah dari kita yang peduli dengan nasib mbah-mbah ini ?

***

Satu setengah tahun yang lalu, ialah saat dimana saya aktif menggunakan sosial media “instagram”, terbilang kudet memang. Tapi, dari instagram itulah saya mengetahui banyak hal, termasuk aksi sosial bagi kaum dhuafa. Banyak aktivis sosial yang peduli kepada sesama. Salah satu aktivis yang mencuri perhatian saya adalah Cak Budi.

Cak Budi

Penasaran dengan sosok Cak Budi, saya coba menelusuri akun instagram beliau. Saya menemukan banyak sekali gambar maupun video dari aksi yang dilakukan oleh Cak Budi. Cak Budi merupakan aktivis pejuang kaum dhuafa lansia. Hampir semua postingan beliau tentang kaum dhuafa lansia yang telah Cak Budi tolong. Cak Budi memang mengkhususkan untuk membantu para dhuafa lansia. Kenyataannya, banyak lansia yang hidupnya terlantar, hidup sebatang kara, tidak punya tempat tinggal, ataupun tempat tinggal tak layak huni, bahkan...hanya untuk makan banyak yang harus mengandalkan belas kasihan orang lain yang peduli. Sudah tak terhitung lagi berapa jumlah dhuafa lansia yang telah Cak Budi bantu. Tiap kali melihat akun instagram Cak Budi selalu tak kuat menahan air mata. Antara air mata bahagia karena masih ada seseorang yang peduli dengan kaum dhuafa lansia, dan air mata kesedihan melihat kehidupan para lansia yang serba kekurangan.

Cak Budi mencari mbah-mbah yang memang layak dibantu. Beliau mendatangi rumah mbah-mbah tersebut untuk melihat langsung kondisi si mbah. Bahkan ketika Cak Budi mendatangi rumah si mbah, kondisi rumahnya pengap dan berbau, kondisi si mbah yang tidak terawat dan kotor, rumah yang hampir roboh, bahkan ada yang hidup seatap dengan hewan. Cak Budi dengan ikhlas menolong simbah tersebut, ada yang diberikan donasi, paket sembako, ada yang dibangunkan rumah yang lebih layak. Dan yang pasti Cak Budi selalu memperhatikan kondisi si mbah, membersihkan si mbah agar terlihat bersih dan rapi, memberikan baju yang layak, memberikan kasur untuk alas tidur si mbah, memberikan makanan, dll.
Menurut Cak Budi,  mbah-mbah tersebut butuh kasih sayang dari kita karena sebagian besar mbah-mbah yang ditolong Cak Budi hidup sebatang kara. Tak ada hiburan ketika malam tiba, bahkan peneranganpun kadang tak ada. Melihat apa yang telah dilakukan oleh Cak Budi membuat mata saya berkaca-kaca, ternyata banyak sekali para lansia yang hidupnya kurang beruntung. Ternyata, masih ada sosok yang peduli kepada kehidupan para lansia.

Untuk melakukan aksi sosial itu, Cak Budi membuka donasi yang masuk ke rekening Cak Budi. Donasi-donasi yang terkumpul itulah yang digunakan untuk membantu para mbah-mbah yang sangat membutuhkan uluran tangan kita. Dan sebagai bukti penyalurkan donasi kepada mereka yang membutuhkan, Cak Budi mengupload gambar atau video di akun instagramnya. Beragam aksi sosial dari Cak Budi bisa dilihat di akun instagramnya @cakbudi_. Senyum mbah-mbah adalah kebahagiaan buat Cak Budi.
Screen shot Akun Instagram Cak Budi

Betapa mulianya hati Cak Budi yang telah mengorbankan waktunya, tenaganya dan keluarganya untuk membantu sesama khususnya dhuafa lansia. Cak Budi mengajarkan saya tentang arti untuk mensyukuri nikmat yang telah Allah berikan, sayangi orang tua yang masih ada, serta mengajarkan saya untuk berbagi dan  membantu sesama. Bagi saya, Cak Budi adalah sosok yang dapat menginspirasi untuk selalu menebar kebaikan.

Namun, dipertengahan tahun 2017, kabar mengejutkan datang. Entah dari mana asal mulanya, tiba-tiba saja banyak bullyan, hujatan dan cemoohan yang datang kepada Cak Budi. Ternyata permasalahan itu dipicu oleh adanya netizen yang mengadukan bahwa donasi yang dihimpun oleh Cak Budi telah disalahgunakan. Sebagian donasi yang masuk ke rekening Cak Budi digunakan untuk membeli sebuah mobil dan iphone.

Cak Budi pun mengaku kaget atas bullyan dan hujatan yang ditujukan kepadanya. Sebagai orang yang bertanggung jawab, Cak Budi membuat klarifikasi. Kemudian Cak Budi mengakui bahwa dirinya memang membeli mobil dan telefon genggam mewah dengan menggunakan dana donasi, namun Cak Budi beralasan bahwa mobil dan iphone itu digunakan untuk kebutuhan kegiatan donasinya.

Rasanya agak miris membaca komentar netizen yang tidak suka dengan Cak Budi. Mungkin ada benarnya juga jika mereka merasa kesal karena dana donasi yang mereka kirimkan digunakan untuk membeli mobil dan iphone. Cak Budi memang salah karena telah menyalahgunakan amanah yang telah dititipkan kepadanya. Akhirnya, mobil tersebut dijual oleh Cak Budi. Uang hasil penjualan mobil beserta dana sosial yang belum sempat disalurkan, Cak Budi berikan kepada yayasan aksi cepat tanggap. Rekening untuk donasipun ditutup. Seperti peribahasa “Karena nila setitik rusak susu sebelangga”, peribahasa itulah mungkin yang tepat ditujukan kepada Cak Budi. Begitu banyaknya kebaikan yang telah ia lakukan, seolah-olah rusak karena kelalaian yang telah dilakukannya.

***

Pengalaman pahit karena hujatan, bullyan, cemoohan tidak menghentikan niat baik Cak Budi untuk membantu kaum dhuafa lansia. Aksi sosial yang selama ini telah beliau lakukan tetap berlanjut. Cak Budi telah belajar dari pengalaman. Bahkan untuk sementara waktu Cak Budi tidak menerima donasi, melainkan membantu mbah-mbah menggunakan dana pribadinya.

Hingga akhirnya Cak Budi mengajukan perijinan sebuah yayasan agar aksi sosial yang dilakukannya kredibel dan dipercaya. Kini, ketika yayasan yang ia dirikan telah mendapat ijin, Cak Budi berani membuka kembali donasi. Diharapkan dengan adanya yayasan ini, pelaporan dana donasinya lebih transparan dan akuntabel. Dana donasi yang masuk diharapkan pula dapat lebih bisa menjangkau mbah-mbah yang membutuhkan.
    “Tak takutkah jika donasinya akan disalahgunakan lagi ?”  

Setiap manusia itu pasti punya kesalahan. Termasuk juga Cak Budi yang pernah salah menggunakan dana donasi untuk membeli mobil demi kepentingan aksi sosial yang dilakukannya. Hal itu dilakukan Cak Budi karena ketidakpahamannya tentang pengelolaan keuangan donasi dengan baik. Nyatanya, Cak Budi telah mengakui kesalahannya dan belajar dari pengalaman. Jangan sampai kebaikan yang telah banyak ia lakukan, harus rusak karena satu kesalahan saja. Cobalah tengok berapa banyak kegiatan sosial dan kemanusiaan yang telah dilakukan, tak terhitung. Faktanya, banyak mbah-mbah yang merasa senang karena telah dibantu oleh Cak Budi, bukan hanya pemberian materi tapi juga kasih sayang yang telah Cak Budi berikan kepada mbah-mbah.

Sebelum kita menghujat orang lain, yuk kita belajar dari jari tangan kita. Ketika kita menunjuk orang lain dengan jari telunjuk kita, perhatikankan berapa jari yang menghadap ke kita. Yap, satu jari menunjuk orang lain, 3 jari menunjuk kepada kita. Artinya, kita harus lebih banyak lagi instropeksi diri. Kita mungkin bisa saja menghujat, tapi belum tentu yang menghujat itu lebih baik dari yang dihujat. Instropeksi itu lebih baik daripada menyalahkan orang lain.

Sebagai sesama manusia, marilah kita doakan untuk Cak Budi semoga tetap amanah menyalurkan donasi yang telah dititipkan kepadanya. Mari kita ambil hikmah dan sisi positifnya. Ambillah pelajaran dari sosok Cak Budi yang pantang menyerah, ikhlas dan mempunyai semangat yang tinggi untuk membantu mbah-mbah dhuafa lansia.

Beberapa hal yang dapat saya ambil pelajaran dari Cak Budi adalah

Kesalahannya karena telah menggunakan dana donasi untuk membeli mobil dan iphone telah ia akui dengan membuat klarifikasi dan permintaan maaf secara terbuka karena ketidakpahaman Cak Budi dalam mengelola dana donasi.


Sebelumnya banyak yang mempertanyakan akuntabilitas pelaporan penggunaan dana yang masuk ke rekening Cak Budi. Tapi, karena adanya masalah yang menimpanya itu, Cak Budi mengajukan perijinan untuk membuat yayasan agar donasi yang dihimpun dapat dipertanggungjawabkan dan kredibel.


Saya termasuk orang yang selalu mengikuti update informasi tentang Cak Budi. Bahkan ketika bullyan datang kepadanya, Cak Budi tetap melakukan aksi sosial untuk membantu kaum dhuafa lansia. Semangatnya tak kendur untuk membantu sesama yang membutuhkan.


Beragam aksi sosial yang telah Cak Budi lakukan dapat Anda lihat di akun instagram beliau.

Cak Budi selalu mengajak kita untuk meringankan hati, mengulurkan tangan kita membantu sesama. 

Itu lah hal-hal yang membuat saya kagum pada sosok Cak Budi. Dan bagi saya, Cak Budi adalah seorang pahlawan kaum dhuafa lansia, bisa dibilang cak Budi adalah Hero Zaman Now. Yuk, doakan Cak Budi agar tetap amanah. Bagi kita, ambil sisi positifnya buang sisi negatifnya. Jangan kesalahannya terus yang kita ingat, lihatlah betapa banyak kebaikan yang telah ia lakukan. Bagaimanapun juga Cak Budi telah dapat membuka mata hati saya untuk terus berbagi.  Setiap manusia tak luput dari kesalahan, tinggal bagaimanakah kita menyikapi kesalahan itu. Apakah kita mau belajar dari kesalahan itu atau tidak.



***


Berbagi Tak Harus Menunggu Kaya

Kemiskinan tampaknya masih menjadi pekerjaan rumah di negeri ini. Tidak semua orang dapat hidup bahagia. Tidak semua orang bisa hidup enak. Tidak semua orang bisa mengenyam bangku sekolah. Pun tidak semua orang dapat makan setiap harinya.

27 juta masyarakat Indonesia hidup di bawah garis kemiskinan. 152.000 sekolah di Indonesia rusak berat. Jutaan anak Indonesia menuntut ilmu di bawah atap yang terancam roboh. Saatnya menjadi solusi masalah sosial di sekitar kita. Tugas kita adalah bahu-membahu saling membantu dengan apa yang kita punya. Bahkan sedikit saja bantuan yang kita berikan akan sangat berarti bagi mereka yang sangat membutuhkan.

“Barangsiapa yang berusaha melapangkan suatu kesusahan kepada seorang mukmin dari kesusahan-kesusahan dunia, maka Allah akan melapangkannya dari suatu kesusahan di hari kiamat dan barang siapa yang berusaha memberi kemudahan bagi orang yang kesusahan, maka Allah akan memberi kemudahan baginya di dunia dan akhirat. Barang siapa yang berusaha menutupi kejelekan orang Islam, Allah akan menutupi kejelekannya di dunia dan akhirat. Allah selalu membantu hamba-Nya selama hamba itu menolong sesama saudaranya.” (HR Muslim)
Sedekah itu tak harus menunggu kaya, tapi sedekahlah untuk menjadi kaya. Bahkan sebagian rezeki yang kita terima tidak sepenuhnya milik kita, disana terdapat hak-hak bagi kaum yang membutuhkan seperti kaum dhuafa, anak yatim piatu, dsb. Di dalam ajaran agama Islam sendiri kita diwajibkan untuk menyisihkan penghasilan kita minimal 2,5% untuk zakat.
 


Donasi yang kita berikan dapat berguna bagi orang lain. Bersama kita mampu ciptakan harapan. Saatnya menjadi solusi masalah sosial di sekitar kita. Berbagilah, karena ada doa dan asa orang lain yang bisa terangkul dari kita. Sambut bahtera bulan kemanusiaan dengan berbagai berkah, merangkul asa. Saatnya menjadi solusi. Donasi yang kita berikan adalah kekuatan bagi kaum dhuafa untuk mampu mandiri dan berdaya.

Banyaknya bencana alam yang sedang menimpa bangsa Indonesia membuat kita untuk tergerak membantu meringankan beban mereka.  Banyaknya kemiskinan yang masih dirasakan warga membuat kita tergerak untuk membantu meringankan penderitaan mereka. Banyaknya anak yang putus sekolah membuat kita tergerak untuk membantu untuk mewujudkan impian mereka. Yuk, saatnya jadi pahlawan kemanusiaan, ikut berdonasi untuk membantu sesama.
***


Dompet Dhuafa

Sedekah bisa kita lakukan dengan memasukkannya di kotak infaq, kita berikan langsung kepada yang membutuhkan atau kita titipkan kepada LSM. Jika sedekah kita ingin berguna bagi banyak orang yang diluar jangkauan kita, bisa kirim donasi kepada lembaga swadaya masyarakat yang terpercaya. Salah satunya adalah Dompet Dhuafa.

Dompet dhuafa merupakan lembaga nirlaba milik masyarakat indonesia yang berkhidmat mengangkat harkat sosial kemanusiaan kaum dhuafa dengan dana ZISWAF. Dompet duafa telah memberikan kontribusi layanan bagi perkembangan umat dalam bidang sosial, kesehatan, ekonomi dan kebencanaan serta CSR.

Tentunya lembaga Dompet Dhuafa ini merupakan lembaga yang kredibel dan dapat dipercaya. Lembaga yang sudah didirikan sejak tahun 1993 ini mempunyai beberapa program antara lain, program kesehatan, pendidikan, ekonomi dan pengembangan sosial.

Di program kesehatan, Dompet Dhuafa mendirikan berbagai lembaga kesehatan yang bertujuan untuk melayani seluruh mustahik dengan sistem yang mudah dan terintegrasi dengan sangat baik.

Sumber gambar : instagram Dompet Dhuafa
Program pendidikan, Dompet Dhuafa membantu memberikan program pendidikan dan beasiswa bagi anak-anak Indonesia yang tidak mampu. Jauh dari ibu kota Jakarta, masih banyak didapati ruang sekolah yang mengalami kerusakan berat. Dengan semangat berbagi berkah, merangkul asa, membantu mewujudkan kelas yang layak untuk generasi penerus bangsa.

Sumber gambar : instagram Dompet Dhuafa

Dalam hal ekonomi, Dompet Dhuafa merangkul masyarakat di seluruh daerah dengan berbagai program pemberdayaan, agar terciptanya enterpreneur dan lapangan pekerjaan baru. Tentunya hal ini dapat mengurangi bahkan diharapkan dapat memutus lingkaran kemiskinan di Indonesia.
Sumber gambar : instagram Dompet Dhuafa
Pengembangan sosial, Dompet Dhuafa ada bersama dengan para relawan membantu saudara-saudara yang tertimpa musibah dan tidak tahu arah.

Sumber gambar : instagram Dompet Dhuafa


Berbagai program Dompet Dhuafa

***


Donasi di Dompet Dhuafa
Cara mengirim donasi lewat Dompet Dhuafa cukup mudah. Saat ini kita dimudahkan dengan zaman internet. Begitupun juga dengan donasi. Cukup menggunakan handphone maka donasi dapat kita kirimkan. Kita dapat mengirim donasi melalui Portal donasi online Dompet Dhuafa. Adapun caranya adalah sebagai berikut : 
  1. Masuk ke website http://donasi.dompetdhuafa.org/
  2. Isi formulir yang terdiri dari pilihan donasi, profil donatur dan metode pembayaran.
  3. Klik donasi sekarang.
  4. Akan muncul resume donasi kita, dan segera lanjutkan pembayaran donasi sesuai dengan metode pembayaran yang telah dipilih.
  5. Lakukan konfirmasi donasi.
  6. Jika data yang dimasukkan sudah benar, kemudian klik kirim.

Alur donasi lewat Portal Donasi Online




Donasi di Dompet Dhuafa Sebagai Pengurang Penghasilan Kena Pajak (PKP)


Sekedar informasi saja bagi Anda yang belum tahu, bahwa dengan berdonasi di Dompet Dhuafa ini kita juga akan mendapatkan formulir setoran donasi yang kita terima kurang lebih 3 hari setelah tanggal transfer. Nah, formulir setoran donasi atau kwitansi donasi ini berfungsi sebagai lampiran SPT Tahunan Pajak Penghasilan dan dapat digunakan sebagai pengurang Penghasilan Kena Pajak (PKP). Hal ini sesuai dengan Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-6/PJ/2011 dan Nomor PER-15/PJ/2012. Nah bagaimana, banyak kan manfaat berdonasi di Dompet Dhuafa ?
Kuitansi Donasi (Dok Pribadi)

Berbagi berkah merangkul asa.
Bersama kita mampu ciptakan harapan. Saatnya menjadi solusi masalah sosial di sekitar kita.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar dengan baik dan sopan, komentar yang berbau sara akan saya hapus

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.