Senin, Februari 12, 2018

Muslim Wajib Tahu, Ini Dia Hukum Merayakan Valentine




Pada bulan Februari, ada suatu tradisi yang sebenarnya sangat bertentangan dengan akidah Islam, akan tetapi karena ketidakpahaman dan masih banyak yang belum tahu, banyak kaum muslimin dan muslimat yang ikut-ikutan. Tradisi itu adalah Hari Valentine. Valentine sendiri sebenarnya berasal dari nama orang, Santo Valentinus, merupakan seorang tokoh yang tidak pernah percaya pada Nabi Muhammad, tokoh agama yang dibesar-besarkan namanya dengan sebuah perayaan dengan yang namanya Hari Valentine. Valentine adalah nama seorang pendeta yang memang dianggap berjasa oleh orang-orang Nasrani. Hari Valentine sendiri disebut dengan bahasa yang indah yakni hari kasih sayang sedunia. 


Kecintaan di Valentine sejatinya adalah cinta yang didasarkan pada hawa nafsu. Pada kenyataannya, kasih sayang yang ada bukanlah dari pasangan yang halal, akan tetapi timbul dari pasangan yang belum sah. Sehingga yang ada adalah cinta berdasarkan hawa nafsu. Cinta tersebut adalah perantara menuju zina yang termasuk dosa besar. Allah berfirman, “Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.” (QS. Al Isro’:32).

Islam sebenarnya sudah mengajarkan kasih sayang. “Salah seorang di antara kalian tidaklah dikatakan beriman hingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.” (HR. Bukhari No. 13 dan Muslim No. 45). Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Kalian tidak akan masuk surga hingga kalian beriman. Kalian tidak akan beriman sampai kalian saling mencintai. Mau kah aku tunjukkan pada kalian suatu amalan yang jika kalian melakukannya kalian akan saling mencintai? Sebarkanlah salam di antara kalian.” (HR. Muslim No 54).






Lalu, bagaimana hukum Valentine menurut Islam ?

Dilansir dari Islamqa.info setiap muslim tidak boleh merayakan perayaan-perayaan kafir. Karena perayaan merupakan bagian dari syariat yang harus terikat dengan ketentuan nash. Syekh Ibnu Jibrin hafizahullah ditanya hukum merayakan Valentine, maka beliau menjawab, pertama tidak boleh merayakan perayaan-perayaan bid’ah, karena Valentine merupakan bid’ah yang diada-adakan dan tidak ada landasannya dalam syariat. Kedua, di dalam hari Valentine tersebut terdapat perbuatan menyerupai orang-orang kafir dan taklid serta mengagungkan mereka menghormati hari-hari raya mereka dan momen-momen khusus mereka serta menyerupai mereka dalam hal yang menjadi kekhususan dalam agama mereka. Disebutkan dalam hadits, “Siapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk golongan mereka.” Ketiga, perayaan hari Valentine mengandung berbagai kemungkaran, kerusakan seperti pesta pora, nyanyian dan musik, kesombongan, campur baur laki-laki dan wanita dengan dandanan seronok di depan non mahram dan perkara-perkara haram lainnya. Perayaan seperti ini bisa menjadi sarana terjadinya zina.





Dilansir dari ceramah Ustadz Buya Yahya dalam akun youtube SUBUH TV, beliau menjelaskan bahwa hukum ikut-ikutan dan mengucapkan selamat hari Valentine adalah haram, karena sejatinya Valentine ini adalah haul untuk seseorang tokoh yang tidak pernah sujud kepada Allah, tokoh yang tidak mengenal Nabi Muhammad. Jika kita ikut merayakan hari Valentine maka sama saja kita membesarkan tokoh kafir, maka kelak akan digiring bersamanya dan ini tidak ada yang namanya tawar-menawar. Valentine hukumnya haram dan tidak perlu ikut-ikutan.

Selain itu, dilansir pula dari ceramah Ustadz Felix Siaw dalam akun youtube Payung Islam, beliau menuturkan ketika muslim merayakan Valentine, maka tidak ada bedanya dengan orang-orang lain yang tidak beragama Islam, dan mereka lupa bahwa ini bukanlah bagian daripada perayaaan mereka, bahkan ini adalah bagian daripada perayaan yang menyesatkan. Dari Ibnu ‘Umar, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barang siapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka.” (HR. Ahmad 2:50 dan Abu Daud No. 4031).

Valentine bukan bagian dari perayaan kita, bahkan itu adalah perayaan yang sangat menyesatkan, maka kaum muslimin tidak boleh tertipu ikut-ikutan meramaikan apalagi merayakannya. Kasih sayang dalam Islam diajarkan setiap waktu, bukan di hari Valentine saja, bukan 14 Februari saja. 
Wallahu A’lam Bishawab.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar dengan baik dan sopan, komentar yang berbau sara akan saya hapus

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.