Gak Cuma Penghasilan, Kamu Bisa Dapetin Banyak Keuntungan di IDN Times Community


Menulis kini menjadi hobi yang sedang aku geluti. Inginnya sih hobi ini bisa produktif, syukur-syukur bisa menghasilkan rupiah. Menulis di blog sendiri untuk mendapatkan penghasilan ternyata tidaklah mudah. Pernah juga ngirim artikel ke media lain, tapi seringnya no response.

Pernah juga sih gabung di platform blog lain, tapi free alias gak dibayar. Ada juga platform blog yang berbayar namun susah baget buat bisa terbitin artikel.


Namun kini, aku sudah menemukan media yang sangat tepat bagiku. Bayangkan saja, aku gak hanya mendapatkan penghasilan, tapi juga berbagai benefit lainnya. Ibaratnya hobi yang dibayar, seneng kan pastinya. Medianya apa sih? Benefit-nya apa? Tenang nanti akan aku share pengalaman aku nulis di media yang satu ini.

IDN Times 

Idntimes.com

 

Media yang aku maksudkan itu adalah IDN Times. IDN Times itu adalah media informasi dan hiburan untuk generasi millennials dan Gen Z di Indonesia. Tagline nya aja “The Voice of Millennials and Gen Z”, jadi udah pasti kalau informasinya dikemas dengan cara yang ‘berbeda’ yang pas untuk generasi millennial dan Gen Z. Banyak pilihan kategori di IDN Times yang bisa jadi pilihan buat pembaca.

IDN Times berhasil masuk 3 besar media digital nasional yang paling banyak diakses lho. Tentunya hal ini menjadi prestasi dan sebuah kebanggaan tersendiri ya bagi IDN Times, pasalnya IDN Times ini baru berusia 3 tahun dan sudah berhasil nangkring di peringkat 3, wah hebat!

Winston Utomo selaku founder dan CEO mengungkapkan bahwa jumlah pengujung IDN Times bisa mencapai 2,8 juta per hari. Maka Winston pun yakin bahwa IDN Times bisa menjadi media digital yang bisa menginspirasi banyak orang terutama generasi Millenial dan Gen Z.


Mulai bergabung di IDN Times Community



Idntimes.com
IDN Times juga menyediakan platform bagi para penulis lepas yang namanya IDN Times Community. Para penulis lepas yang ingin karyanya di-publish di website IDN Times, yang karyanya ingin dibaca publik, dan yang ingin mendapatkan honor dari menulis, bisa kok gabung di IDN Times Community ini.

Saya sendiri mulai bergabung di IDN Times Community pertengahan Februari lalu. Dan mulai rutin menulis di IDN Times Community bulan Maret. Pastinya ada rasa penasaran dengan bonus-bonus poin bagi community writer, dan ingin merasakannya sendiri.

Artikelku yang pertama publish di IDN Times Community adalah ini (klik link). Pastinya seneng ya ketika artikel kita berhasil terbit di IDN Times, itu artinya artikel kita layak terbit karena udah melalui proses dari tim editor. Apalagi kalau artikelnya bisa tembus di halaman depan IDN Times, wuih itu artinya artikelnya sangat menarik, dan ada tambahan bonus poin juga lho.

Semenjak artikel ku berhasil publish, saya jadi makin rajin menulis di IDN Times karena udah merasakan sendiri bonus-bonus poinnya. Tulisan saya di IDN Times bisa teman-teman lihat disini ya (artikelku di IDN Times). Kurang lebih sebulan nulis di IDN Times Community, udah ada 32 artikelku yang berhasil terbit.


Sebulan nulis di IDN Times Community, inilah penghasilanku


idntimes.com


Untuk masalah penghasilan memang tidak pasti ya, namanya juga penulis lepas. Besar kecilnya penghasilan kita juga tergantung dari jumlah artikel kita, jumlah pengunjung artikel kita. Namun, dengan konsistensi menulis dan artikel kita yang menarik, sebetulnya mudah kok dapat penghasilan di IDN Times Community.

Saya yang baru sebulan nulis di IDN Times Community sudah bisa mengumpulkan poin sebanyak 8.378 poin, kalau dikonversikan ke rupiah sebesar Rp 837.800,-

Gimana, lumayan kan? Itu saya menulis di sela-sela waktu luang ya, saya masih mempunyai pekerjaan utama sebagai karyawan. Selain itu, saya bukanlah orang yang mahir menulis, tapi saya juga masih dalam tahap belajar juga kok. Dan menulis di IDN Times Community ini  selain bisa jadi tambahan penghasilan, masih ada benefit lainnya juga. Kalau pun ingin menjadikan IDN Times Community sebagai pekerjaan utama, saya yakin bisa!

Saya akui bahwa menulis di IDN Times ini sangat menyenangkan. Saya bisa menekuni passion saya sekaligus mendapatkan penghasilan. Sistem poin yang bisa dikonversikan dengan rupiah serta berbagai bonus poin lainnya membuat saya semangat menulis di IDN Times. Di sisi lain, IDN Times juga menghargai atau mengapresiasi setiap karya kita yang berhasil publish di IDN Times Community.



Nulis di IDN Times Community itu ‘berbeda’ lho dengan platform blog lainnya


Jangan kira kalau nulis di IDN Times itu bakalan sama seperti nulis di blog pribadi ya. Tentu saja berbeda. Kalau nulis di blog pribadi, kita bebas mau nulis apa dan kita bisa publish artikel kita sendiri. Tapi kalau nulis di IDN Times, tentunya ada editor yang akan memoderasi tulisan kita terlebih dahulu. Apakah tulisan kita layak terbit atau tidak.

Saya pun juga pernah nulis di beberapa platform blog lainnya, tapi menurut saya, IDN Times Community ini adalah yang paling tepat bagi saya. Ada beberapa hal yang membedakan IDN Times Community dengan platform blog lainnya.

1# Bisa nulis dengan gaya yang lebih santai dan banyak pilihan kategori


Saat menulis di IDN Times Community, saya bisa nulis dengan bahasa yang santai dan tidak terlalu kaku, asal tidak lebay dan alay ya. Karena memang website IDN Times sendiri ditujukan bagi generasi Millennial dan Gen Z.

Selain itu, nulis di IDN Times ada banyak kategori yang bisa kita pilih, mau nulis dari artikel sport, puisi, cerpen hingga mengulas artis-artis Korea pun bisa. Jadi penulis di IDN Times Community bebas menulis apapun sesuai dengan apa yang kita suka dan kuasai.

2# Gak ada batasan jumlah kata. 

Nulis artikel di IDN Times itu gak ada batasan jumlah kata, tidak seperti media lain yang mensyaratkan minimal atau maksimal jumlah kata. Kita bebas nulis panjang atau pendek artikel. Namun saran saya, nulis artikel dengan panjang yang sedang saja, tidak terlalu pendek ataupun tidak terlalu panjang.

Mau nulis dalam bentuk listicle ataupun narasi juga bisa. Gak perlu khawatir juga bakalan ribet, karena ada petunjuk yang memudahkan kita untuk menulis.

3# Bisa nulis via handphone. 
 
IDN Times via aplikasi

Terkadang, tak ada laptop bisa membuat orang lain terhambat untuk menulis. Namun tak perlu khawatir karena kamu bisa juga menulis di IDN Times Community lewat handphone. Tinggal download saja aplikasinya di playstore dan mulailah menulis. Saya pun sering juga menulis via aplikasi IDN Times di handphone.

4# Ada tim editor yang akan memoderasi tulisan kita. 


Setiap artikel yang kita submit ke editor akan ada email masuk seperti gambar di atas. Dan sebelum artikel kita diterbitkan, harus melalui proses moderasi terlebih dahulu. Artinya gak semua tulisan bakal di-publish editor. Hal ini juga menantang kita menulis sesuatu yang menarik dari sudut pandang yang berbeda dari kebanyakan tulisan yang sudah ada. Semakin artikel kita menarik, maka peluang untuk artikel kita dilirik dan dipublish editor akan semakin besar.

5# Ada feedback dari tim editor. 

Terkadang, artikel kita harus di-reject atau direvisi oleh tim editor. Tapi gak usah khawatir karena tim editor akan memberikan saran dan masukan untuk memperbaiki tulisan kita kok. Feedback dari tim editor ini akan masuk ke email penulis ya. Tinggal ikuti saja saran dan masukan dari tim editor.

6# Editor IDN Times seperti teman sendiri. 

Editor di IDN Times itu sudah seperti teman sendiri. Walaupun secara personal kita tidak saling mengenal, tapi tim editor tetap menghargai para community writer, saya bisa berargumen seperti ini karena saya mengalami sendiri ya.

Sering banget saya dikasih masukan dan saran dari tim editor untuk tulisan saya. Artinya, editor di IDN Times tidak hanya sekedar mengedit dan mem-publish artikel, tapi juga membimbing bagaimana agar community writer ini mempunyai keterampilan menulis yang semakin bagus.

Pernah suatu hari ketika artikel ku di-reject sama editor karena topik artikel yang saya tulis sudah ditulis lebih dulu oleh community writer yang lain,  editor menyarankan untuk membuat artikel dengan topik lain dari sudut pandang yang berbeda (dan dikasih pula contoh judulnya lho). Kalau editornya gak care sama community writer gak mungkin juga ngasih saran sedemikian detail.



Jujur saya belum pernah menemukan editor seperti tim editor di IDN Times ini di tempat lain. Kalau di platform blog lain, ketika artikelnya di tolak, yaudah di tolak aja tanpa ada saran dan masukan tentang artikel kita. Makanya saya beruntung sekali bisa bergabung di IDN Times Community.

Sering gak sih artikelnya di-reject sama editor? Jangan tanyakan lagi, udah pasti sering, hahaha. Terutama di awal-awal menulis di IDN Times sering banget artikelnya yang di-reject. Tapi dari artikel yang di-reject itulah saya jadi bisa belajar banyak hal. Kecewa sih pasti ya, tapi saya yakin kok, gak ada keberhasilan yang diraih secara instan. Dari kegagalan demi kegagalan itulah jembatan menuju keberhasilan.

7# Editor berhak menyunting tulisan kita biar lebih menarik. 

Poin lebih ketika menulis di IDN Times Community adalah tim editor berhak menyunting tulisan kita. Tulisan saya bahkan sering disunting oleh editor biar lebih menarik dan lebih enak dibaca.

Setiap kali saya mendapat notifikasi ketika artikelku berhasil di-publish, maka saya langsung cek kembali artikelku. Saya akan membaca ulang artikel ku dan mengecek bagian mana dari artikelku yang diperbaiki oleh tim editor.

Dari tulisan saya yang disunting editor itulah, secara tak langsung saya jadi bisa belajar bagaimana cara membuat judul yang lebih menarik yang membuat rasa penasaran pengunjung untuk membaca tulisan kita.

8# Banyak Bonus Poin. 


Di awal bulan, yang paling ditunggu-tunggu oleh community writer adalah promo bonus poin. Pasalnya dengan mengikuti bonus poin ini, maka kita berkesempatan untuk mendapatkan tambahan poin yang lebih banyak. Misalnya yang paling sering adalah, buatlah 5 artikel dengan kategori tertentu (yang sudah ditentukan) maka dapatkan 1000 poin. Dan saya termasuk community writer yang mengejar bonus poin ini, hehehe.

9# Ada ranking dan top writer. 


Di IDN Times Community ada yang namanya ranking dan top writer. Kita bisa melihat posisi kita sebagai community writer itu berada di peringkat berapa dari sekian banyak penulis lepas di IDN Times Community. Sampai hari ini ya (30/03/18) jumlah Community Writer di IDN Times sudah mencapai lebih dari 53.000 dan jumlah ini terus bertambah setiap saat. Dengan mengetahui kita berada di ranking berapa, itu bisa menjadi stimulus bagi kita untuk terus konsisten menulis di IDN Times.

Kalau kita rajin menulis di IDN Times, artikel kita banyak yang di-share dan dibaca orang lain, bukan tidak mungkin kita bisa masuk top writer.

10# Artikel kita berkesempatan masuk LINE TODAY.

Kalau artikel kita benar-benar menarik, viral, maka artikel kita berpeluang untuk masuk ke LINE TODAY. Dengan begitu, artikel kita akan semakin dikenal publik. Namun sayangnya, pembaca artikel kita di LINE TODAY tidak menambah jumlah view kita ya.



Keuntungan apa yang didapat community writer?


1# Bisa dapat penghasilan. 

Ini pasti yang paling banyak dicari para penulis lepas ya. Seperti yang sudah saya singgung di atas tadi, penghasilan pertama saya ketika sebulan nulis di IDN Times adalah sebesar Rp 837.000. Lumayan kan buat tambahan penghasilan.

Jika tulisanmu berhasil terbit di IDN Times Community, maka kamu bisa mendapatkan penghasilan dari jumlah view tulisan kamu. Hitungannya untuk 100 view = 1 poin. Selain itu, ada juga promo & event yang memberikan bonus-bonus poin yang banyak. Contoh yang paling sering adalah terbitkan 5 artikel maka bisa dapatkan 1000 poin (kalau dikonversikan ke rupiah dapatnya Rp 100.000).

Semakin konsisten kamu nulis, semakin besar peluang penghasilan yang nantinya bakal kamu peroleh. Dan poin-poin tersebut bisa di-redeem dengan uang ya. Siapkan buku tabunganmu, hehehe. Mau buat sampingan atau kerjaan utama bisa lho.

2# Belajar nulis  gratis. 

Secara gak langsung dengan bergabung di IDN Times Community saya bisa belajar nulis gratis. Kenapa bisa begitu? Saat artikel saya di-reject, maka saya akan belajar dari kesalahan tulisan ku dan saya terbantu saran dan masukan dari tim editor. Selain itu, di akun instagram @idntimes atau @idntimes.community sering mengadakan live instagram yang membagikan tips-tips seputar menulis. Saran, masukan dan tips-tips menulis tersebut bisa menjadi bekal bagi kita untuk menulis lebih baik (belajar nulis gratis guys).

3# Berkesempatan di undang gathering IDN Times. 

Undangan gathering via email

Belum lama ini saya mendapatkan undangan gahtering IDN Times yang masuk melalui email saya. Gathering tersebut adalah Gathering IDN Times X Air Asia bahkan bisa berpeluang memenangkan trip gratis ke Jepang. Setelah saya baca lebih teliti lagi, undangan gathering itu terbatas hanya untuk 30 orang lho. Jujur saya sangat bersyukur pernah mendapatkan undangan gathering tersebut karena saya yakin tidak semua community writer mendapatkan kesempatan ini. Namun sayangnya saya belum bisa menghadiri undangan gathering tersebut. Semoga next time kalau ada kesempatan lagi semoga bisa hadir.

4# Tulisan kita dibaca banyak orang.

Seperti yang sudah saya jelaskan di atas ya, bahwa IDN Times ini menempati peringkat 3 media digital yang paling banyak diakses di Indonesia. Kalau kita berhasil nerbitin artikel di IDN Times maka kesempatan artikel kita dibaca banyak orang akan terbuka lebar. Bahkan tak jarang pula banyak pengunjung yang akan share artikel kita dengan begitu tulisan kita semakin banyak dibaca orang lain.



Hal yang paling aku sukai dari IDN Times?

Sebagai seorang community writer, tentunya hal yang menyenangkan adalah ketika artikel kita di-publish oleh editor tanpa perlu direvisi. Selain itu, dapat honor dari menulis tentunya menjadi hal yang sangat menyenangkan. Kita bisa menekuni passion kita sekaligus mendapatkan penghasilan.

Rekor pribadi saya selama sebulan ini menulis di IDN Times Community adalah, saya pernah submit artikel saya ke editor, hanya selang 4 menit kemudian, saya dapat notifikasi bahwa artikel saya di-publish.

Dan saya pun sampai bengong. It’s seriously? Saya sampai bertanya pada diri saya sendiri. Yang pastinya ada semacam rasa puas. Kuncinya sebetulnya adalah buatlah artikel yang menarik dengan sudut pandang yang berbeda dengan sumber yang valid, no hoax ya!


Masukan untuk IDN Times


Ada beberapa masukan buat IDN Times yang berkaitan dengan IDN Times Community.

Pertama, seringnya nih, kalau artikel kita lebih dari 3 hari di-pending, maka sebenarnya kita udah tau bahwa artikel kita itu gak mungkin di-publish. Namun, kalau artikelnya masih nangkring di pending view, sepertinya akan menimbulkan kesan PHP.

Saya pun menyadari bahwa jumlah community writer di IDN Times banyak sehingga tim editor tidak sempat untuk me-reject tulisan kita yang sudah lebih dari 3 hari pending. Jadi saran saya, mungkin systemnya bisa dibuat otomatis reject atau sejenisnya biar tulisan kita tidak menuh-menuhin pending view.

Kedua, saat kita menulis via aplikasi di handphone, maka hanya ada pilihan untuk memasukkan gambar saja, sedangkan untuk pilihan memasukkan video tidak ada. Jadi kalau kita mau menyertakan link video harus menggunakan laptop atau komputer. Mungkin ini bisa buat perbaikan bagi tim IDN Times ya.

Ketiga, masih dengan aplikasi IDN Times, pada bagian Redeem, maka pilihan yang muncul hanya untuk rekening BCA saja. Padahal kan untuk saat ini semua rekening sudah bisa buat redeem poin. Jadi, untuk aplikasi IDN Times nya bisa lebih diupdate lagi ya.


Tertarik juga ingin mendapatkan penghasilan dan benefit lainnya dari menulis di IDN Times Community?


Buruan gabung deh di IDN Times Community, bakalan banyak manfaat yang akan kamu dapatkan, selain itu yang pasti kamu juga dapat penghasilan dari menulis.

Oh ya, IDN Times lagi ngadain promo nih, bagi kamu yang ingin daftar di IDN Times Community dan ingin dapatin 200 poin (Rp 20.000) bisa deh klik banner dibawah ini.

https://community.idntimes.com/register/dwi-yuliati


Cara registrasi IDN Times Community itu mudah, kamu tinggal daftar pakai alamat emailmu atau akun facebook dan setelah itu mulailah menulis.

Maka ketika kamu udah berhasil daftar dan berhasil publish artikel pertamamu, kamu akan langsung dapat tambahan 200 poin. Kesempatan nih guys, yuk buruan daftar! Tulis artikelmu, kumpulkan poinnya, dapatkan uang sebanyak-banyaknya.

Tips dari saya, mulailah menulis apa yang kamu kuasai dan sukai, maka menulis akan menjadi sesuatu yang menyenangkan. Kelak suatu saat nanti, tulisanmu itulah yang akan membuatmu dikenal. Yuk semangat berkarya!

Komentar

  1. Saya kok nggak dapet email setelah kirim artikel ya mbak, terus kalau artikel pendingnya lama itu kenapa ya ? :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setelah ada maintenance akhir Mei lalu emang ada kendala mas. Misalnya, tiap ngirim artikel, artikel publish ga ada email lagi. Dan di aplikasinya juga gak update. Mungkin masih dalam tahap perbaikan.

      Kalau artikel pending lama, kemungkinan besar gak bisa dipublish mas artikelnya. Max 3 hari lah.

      Hapus
    2. gak 3 hari kok maxnya, saya dulu pernah seminggu lebih, tepatnya 9 hari tau-tau di terbit😂

      Hapus
  2. Assalamualaikum, ane udah tulis 7 artikel. Tapi semuanya pending,ada yang udah Ampe seminggu lebih. Jadi itu artinya di reject ya?

    BalasHapus
  3. Terus neng, gimana cara ngubungin admin?

    BalasHapus
  4. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  5. Izin bertanya Kak
    Kak artikelku udah aku submit tanggal 15 november 2018, tapi kok belum ada notifikasi kalau artikelnya udah nyampe ke meja editor, padahal biasanya kalau saya submit, langsung ada pemberitahuan kalau udah nyampe ke editornya.
    Terima Kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Maaf...karena kesibukan saya belum aktif menulis lagi di idn times.
      Tapi kalau dari pengalaman dulu, biasanya nyampe kok ke editor.

      Hapus
  6. Halo, Kak. Mau nanya, umpama kita mau ngecek apakah artikel tertentu sudah pernah ditulis atau belum bagaimana caranya, ya? Apa tinggal dicari di kolom search? Terima kasih.

    BalasHapus
  7. Salam, Kak.
    Maaf kak mau tanya dong,
    Rank bisa naik ketika apa ya, Kak?
    Kok saya lihat ada beberapa akun yg belum pernah aplot artikel ataupun menjawab pertanyaan dll, tapi sudah ada ranknya?

    Terimakasih sebelumnya

    BalasHapus

Posting Komentar

Silahkan berkomentar dengan baik dan sopan, komentar yang berbau sara akan saya hapus

Postingan populer dari blog ini

Tips Dapat IPK Cumlaude di UT