Perjalanan Wisudaku di Universitas Terbuka (Flashback)
Tulisan ini hanyalah curhatanku saja tentang perjalanan wisudaku
Setelah
menempuh pendidikan selama 8 semester, tentunya hal yang sangat ditunggu-tunggu
adalah momentum wisuda. Sayangnya setiap kali ditanya ibuku tentang “kapan
wisuda?”, selalu aku jawab dengan “tidak tau” .haha. Bukan gimana-gimana, tapi
emang pada waktu itu aku sendiri nggak bisa mastikan kapan wisuda, karena di
Universitas Terbuka tempatku kuliah, wisuda hanya diadakan di UT Pusat Pondok Cabe,
dan itu pun hanya mahasiswa pilihan yang mendapat undangan dari rektor saja,
disesuaikan dengan kuota per UPBJJ dan diranking berdasarkan IPK tertinggi per
fakultas dan program studi, jadi tidak semua mahasiswa UT bisa wisuda di UT
Pusat. Sedangkan yang tidak mendapat undangan wisuda di UT Pusat, maka bisa
mengikuti UPI (Upacara Penyerahan Ijazah) yang diselenggarakan oleh
masing-masing UPBJJ.
Lebih berkesan
mana antara Wisuda di UT Pusat dengan UPI ?
Kalau bagi
saya, jelas lebih berkesan wisuda di UT Pusat. Kenapa ? Karena bisa ngunjungin
langsung kampus yang udah beberapa tahun kuliah tapi belum pernah kesana
sebelumnya. Bisa lihat bangunan kampus yang begitu megahnya. Eitss....yang
pastinya, bisa ketemu langsung sama pak rektor dan dosen-dosen UT di
Jakarta.
Sayangnya
memang tidak semua mahasiswa bisa wisuda di UT Pusat karena kapasitas gedung
yang terbatas, sehingga hanya orang-orang pilihan rektor saja yang bisa
diundang wisuda di Jakarta.
2017.1 adalah
masa dimana terakhir kali aku mengikuti perkuliahan dan UAS di Universitas
Terbuka untuk menempuh pendidikan S1. Awal Juli 2017 nilai UAS sudah keluar,
dan bisa dibilang aku sudah memenuhi syarat buat lulus, tapi untuk dinyatakan
lulus masih menunggu yudisium.
Tanggal 8
Agustus 2017, aku mendapatkan sms dari UPBJJ-UT SURAKARTA yang isi pesannya
menyatakan bahwa aku “LULUS”. Senang sih, tapi itu udah bisa aku prediksi
sebelumnya mengingat semua persyaratan udah terpenuhi. Tapi, bukti otentik
berupa ucapan selamat dari rektor masih belum aku terima. Tapi, berkat sms
pemberitahuan dari UPBJJ itu aku bisa siap-siap untuk mengumpulkan foto ijazah
biar segera kelar mengingat pengurusan ijazah dilakukan di UT Pusat. Tapi, masih ada hal yang
mengganjal dalam hatiku.
“Apakah aku terudang wisuda di UT Pusat ?”
Berhari-hari setelah dinyatakan lulus, yang aku
tunggu-tunggu cuma pemberitahuan dari UPBJJ atau pak pos. Kenapa pak pos?
Karena yang mengantar udangan wisuda pastinya pak pos, hehehe.
Pulang kerja udah ada surat dari UT yang tergeletak di
kasur kamar tidur. Udah penasaran banget siapa tau itu undangan wisuda. Dan
ternyata........bukan :D. Surat yang datang hanya ucapan selamat dari rektor
dan formulir penyerahan pas photo untuk ijazah. Semua mahasiswa yang lulus pada
periode tersebut juga mendapatkan surat yang sama yang dikirim ke alamat
mahasiwa. Masih harus menunggu informasi lagi.....terlebih saat tanya ke kontak
center UPBJJ-UT SURAKARTA perihal wisuda di Jakarta juga belum tau. Padahal
sesuai kalender akademik wisuda di Jakarta tanggal 10 Oktober 2017, tapi sampe
tanggal 4 September 2017 belum ada kepastian juga tentang terundang atau
tidaknya wisuda di Jakarta. Yaaa....masih harus sabar menunggu.
Dapat Undangan Wisuda ke Jakarta
Seminggu
kemudian, tepatnya tanggal 11 September 2017 akhirnya ada pemberitahuan dari
UPBJJ yang menyatakan bahwa aku mendapat undangan wisuda ke jakarta.
Pemberitahuan itu hanya melalui sms aja. Sedangkan undangan resmi yang dikirim
dari pusat belum sampai ke rumah. Senang ? pasti dong. Nah, untuk memastikan
aku bisa tidaknya wisuda di Jakarta maka harus melakukan konfirmasi ulang ke
UPBJJ maksimal 2 minggu sebelum wisuda.
Rasanya
seperti mimpi....masih tidak percaya kalau aku mendapat undangan wisuda ke
Jakarta. Secara hanya orang-orang terpilih saja yang mendapat undangan wisuda
di Jakarta. Sekedar informasi saja bahwa jatah kuota wisuda ke Jakarta untuk
UPBJJ SURAKARTA periode 1 Tahun 2017/2018 ini hanya 45 orang saja. Dari 45
orang itu yang keundang dari pokjar ku cuma aku sendiri.
Sebenarnya untuk
keberangkatan wisuda ke Jakarta sudah dikoordinir oleh UPBJJ. Mulai dari
transportasi, makan, penginapan, bahkan urusan daftar ulang wisuda akan ada
petugas yang mengurusi. Tapi, berhubung orang tua saya mau mendampingi saya
saat wisuda, akhirnya aku putuskan untuk berangkat sendiri tidak ikut rombongan
dari UPBJJ.
Resikonya
jelas aku harus mengurus sendiri daftar ulang, pengambilan toga dll ke pusat.
Sedikit lebih ribet dibandingkan jika berangkat rombongan karena pasti ada
petugas yang sudah mengatur. Tapi tak apalah, dengan pertimbangan
efisiensi biaya dan bisa bertemu keluarga di sana..ngikut saja kata ortu.
Undangan yang
dinanti sudah datang. Pak pos datang membawa surat...bukan surat cinta tentunya
hahaha...tapi surat dari UT. Surat undangan wisuda di Jakarta. Sudah tenang,
karena udah jelas kalau terundang wisuda ke Jakarta (walaupun udah ada
pemberitahuan terlebih dahulu dari UPBJJ, tapi masih kurang puas gitu lah
kalau belum nerima undangannya). Isi surat dari UT yang terakhir ini
ada 2, yaitu undangan wisuda dan ketentuan mengikuti upacara
wisuda. So...tinggal ambil LIP Wisuda ke UPBJJ.
Pembangunan Jembatan di Pondok Cabe yang Mengancam Wisuda
Wuiss,
kedengeran ngeri ya sama sub judulnya hehe. Udah tau kan kalau Jakarta itu
pasti macet ? Hari biasa aja macet, gimana coba kalau ada pembangunan jembatan
di pinggir jalan raya. Itulah yang terjadi beberapa minggu menjelang
wisuda.
Padahal
rencana awal adalah menginap di tempat saudara yang jaraknya sekitar satu jam
dari UT. Trus kalau wisuda harus sudah standby di UT jam 6 pagi, harus
berangkat jam berapa biar nggak telat
? Harus bangun jam berapa buat dandan ? Maklum kan cewek mesti dandan.
Perjalanan sejam, belum kalau bedaknya luntur. Belum lagi mesti ngindarin
macetnya. Makanya saya bisa bilang, pembangunan jembatan di Pondok Cabe yang
bisa mengancam wisuda. Kalau wisuda telat, sia-sia dong jauh-jauh datang ke
Jakarta.
Kebetulan nih
punya teman yang kenal di FORUM MAHASISWA, namanya mbak Lily dari Solo.
Sama-sama berasal dari UPBJJ Surakarta, sama-sama memutuskan berangkat sendiri
tidak ikut rombongan dari UPBJJ. Sama-sama pusing sewaktu dapat informasi kalau
terjadi kemacetan panjang di sekitar UT karena pembangunan jembatan. Nyari info
kesana kemari, akhirnya nemu penginapan yang masih menyisakan satu kamar.
Karena udah sama-sama tinggal di rumah saudara, maka cari penginapan yang cuma
sehari saja, sehari sebelum wisuda, biar pas wisuda nggak
telat. Sehari nya 300 ribu...hahhaa, mahal amat yakk.... Mungkin ibu kos
nya mematok harga segitu karena kita hanya menyewa kamar untuk sehari saja, dan
kamarnya juga lumayan besar. Yaudah deh, joinan berdua biar ngirit, karena kita
bisa dibilang senasib.
Sabtu, 7 Oktober 2017 saya berangkat ke Jakarta
bersama dengan kedua orang tua dengan kereta api. Perjalanan di kereta ini
sangat menarik bagiku. Kenapa ? Karena terakhir kali saya naik kereta sekitar 5
tahun lalu. Dan saat saya menaiki kereta yang sekarang, sudah jauh lebih
nyaman, bersih, tidak ada pedagang asongan, bahkan untuk kereta ekonomi sudah
dilengkapi dengan AC, stop kontak dan speaker, dimana 5 tahun yang lalu belum
seperti yang sekarang ini.
Saya naik dari stasiun Klaten, dengan kereta Bengawan
yang berangkat dari Solo. Awal naik, bangku penumpang masih banyak yang kosong.
Ketika sampai di stasiun Jogja mulai banyak penumpang yang naik.
Sampai di stasiun Wates, penumpang di depan kami sudah
terisi. Beliau adalah sepasang suami istri yang mempunyai tujuan ke stasiun
Pasar Senen, sama dengan tujuan stasiun kami. Dan anehnya, sebelum kami
berkenalan, ibu tadi sudah dapat menebak kemanakah tujuanku kami.
“Pasti mau wisuda ya?” begitulah pertanyaan ibu tadi
kepada kami.
Spontan saya dan orang tua ku kaget, kok bisa tau ya.
Kemudian ibu tadi menjelaskan bahwa di stasiun Wates tempat beliau naik, juga
banyak calon wisudawan UT yang juga berangkat. Terlebih lagi, ternyata ibu ini
adalah alumni UT. Wah, senangnya ketemu sama senior.
Ibu ini adalah pensiunan pengajar, saya tidak bertanya lebih jauh tentang profesi beliau, beliau hanya cerita “Sudah banyak makan asam garam di dunia pendidikan”, saya bisa prediksi bahwa beliau adalah pensiunan guru.
Akhirnya pembicaraan kami menjadi menarik. Kami banyak ngobrol tentang seputar kuliah UT.
“Kuliah di UT itu gila,” begitu perkataan ibu tadi.
Saya yang mendengarkannya mengangguk saja, karena saya merasakan gimana suka dukanya kuliah di UT.
“Gimana nggak gila, belajar yang nentuin mahasiswanya sendiri, ntar tau-tau udah ujian aja. Kalau mahasiswanya nggak kompeten, nggak mungkin berhasil kuliahnya” sambung ibu tadi.
Sekelas info bahwa ibu ini dulunya kuliah S1 di UT, begitu juga S2 nya. Sedangkan menurut penuturan ibu ini, beliau bahkan ditawari untuk kuliah S3 lagi, tapi mengingat beliau ini sudah pensiun, maka beliau menolak tawaran beasiswa S3 tersebut. Ibu ini juga sedang menderita sakit, saya doakan semoga ibu diberikan kekuatan, kesabaran dan diangkat penyakitnya.
Ibu tadi yang puluhan tahun berkecimpung di dunia pendidikan tentunya paham betul dengan kondisi pendidikan di Indonesia. Bahkan ketika suami beliau menanyakan umur saya, ibu ini pun sudah paham apa maksudnya. Ya, saya pun juga tau maksudnya. Saya memang terpaksa menunda kuliah 3 tahun setelah lulus SMK karena faktor X. Tapi saya sangat senang, karena UT memberikan kesempatan bagi saya untuk melanjutkan impian saya untuk kuliah, walaupun harus jatuh bangun untuk bisa sukses kuliah di UT.
Baru pertama kali ketemu, bahkan saya pun sampai lupa menanyakan namanya saking antusiasnya kita mengobrol. Tapi saya senang karena ibu ini memberikan motivasi kepada saya, “Selagi ada kesempatan kejar mbak”. Dan kalimat itu beliau ucapkan berkali-kali dalam pertemuan kami yang singkat itu. Saya pun sampai terharu dibuatnya.
Ibu tadi juga berbaik hati menawari kami menginap di rumahnya yang terletak tidak jauh dari stasiun Pasar Senen, biar besok paginya saja melanjutkan perjalanan ke Tangerang. Berhubung kami sudah ada yang jemput dengan terpaksa kami menolak tawaran beliau. Ah, baik banget sih ini ibu.
Pasar Senen
Kereta api yang seyogyanya sampai pukul 00.28 WIB harus molor, saya tiba di stasiun Pasar Senen sekitar pukul 02.00 WIB. Setibanya di sana sudah ada om dan ponakan saya yang menjemput. Ini adalah pengalaman pertama kali saya naik Grab Car. Kebetulan sewaktu saya di stasiun Pasar Senen para sopir taksi pada ngamuk.
“Yang pakai aplikasi keluar.....yang pakai aplikasi keluar....”. Maksudnya penumpang yang memakai transportasi online kayak Grab, Gojek gitu disuruh keluar dari area stasiun. FYI ya, kalau ke stasiun Pasar Senen mau naik Grab mending keluar dulu dari area stasiun, karena sopir Grab kebanyakan nggak dibolehin masuk, takutnya malah ada bentrok antara sopir taksi konvensional sama sopir online.
Alhasil, saya harus berjalan ke luar area stasiun untuk bisa naik Grab, karena sopir Grab yang dipesan sudah menunggu di luar. Perjalanan dari stasiun Pasar Senen sampai ke Tangerang Selatan (rumah om ku) memakan waktu sekitar satu jam. Jujur aja itu udah jam-jam kritis, mata udah pedes banget karena nahan melek.
Kurang lebih pukul 03.00 WIB sudah sampai di rumah om. Ini adalah pertama kali saya berkunjung ke rumah om, hehehee. Maklum lah, biasanya keluarga om yang mudik. Kalau nggak bertepatan acara wisuda belum tentu juga bisa nyampai rumah om dalam waktu dekat.
Bulek ku yang udah dari tadi nanyain “Sampai mana.....sampai mana?” menyambut kami dengan hangat.
Mungkin bulek tau kalau kami sudah lelah, dengan muka-muka kucel gitulah karena sorenya nggak mandi...hahaha
Langsung aja yang dicari pertama kali kasur...hehehe. harus ekstra jaga kesehatan pokoknya karena kegiatan di kampus bakalan full. Belum lagi hari minggu itu adalah hari terakhir untuk daftar ulang wisuda. Maka sebisa mungkin aku harus tidur agar nanti bisa daftar ulang dengan lancar.
Baru bisa tidur sebentar udah dibangunin sama bulek “mbak...mbak bangun dulu, subuh dulu udah jam lima”. Perasaan baru aja tidur deh.
Datang ke Kampus Untuk Pertama Kalinya
Minggu, 8 Oktober 2017 adalah pertama kalinya saya menginjakkan kaki di kampus tercinta. Begitu masuk gerbang kampus, suasana sejuk sudah terasa. Langsung aja menuju ke bagian BAAPM tempat untuk melakukan daftar ulang wisuda.
Di sana udah ada banyak calon wisudawan yang melakukan daftar ulang. Ada beberapa proses untuk daftar ulang ini. Pertama kita daftar dulu untuk anggota IKA-UT (Ikatan Alumni UT). Cukup dengan bayar Rp 35.000 aja untuk jadi anggota IKA-UT. Dan jangan salah, uang yang kita bayarkan ini nantinya juga untuk membantu atau memberikan beasiswa kepada mahasiswa lainnya yang dikelola oleh IKA-UT. Siapkan juga ya pas foto 2x3 untuk daftar IKA-UT ini.
Jika daftar anggota IKA-UT udah kelar, saatnya menuju ke ruangan bagian PELMA. Di sana udah ada beberapa panitia yang siap melayani. Tinggal siapkan aja LIP WISUDA yang didapat dari UPBJJ sewaktu konfirmasi wisuda (setau saya ini berlaku untuk calon wisudawan yang melakukan daftar ulang perorangan, kalau ikut rombongan UPBJJ biasanya sudah ada yang mengurus) dan KTM.
Nah jika daftar ulang wisuda di bagian PELMA sudah beres, maka nanti akan dikasih kertas untuk ambil toga dan nomor urut foto. Untuk foto wisuda ini ada pilihan, bisa pilih yang gratis (tentunya apa adanya, dengan foto standar), atau pilih yang bayar (ada tambahan foto dengan ukuran lebih besar). Kalau teman-teman nggak mau keluar uang lagi, mending pilih yang foto standar biar gratisss..
“Trus untuk toga gimana ? bayar berapa ?”
Untuk toga ini juga gratissss.
“Habis wisuda toganya dikembalikan ?”
Enggak kok, toganya jadi hak milik kita.
“Trus wisuda bayar berapa ?”
Wisuda pun juga gratis....hehehe, Cuma bayar IKA-UT doang 35 ribu.
Senin, 9 Oktober 2017
Hari itu ada acara temu wicara dengan rektor, seminar dan dilanjutkan dengan gladi resik. Pagi itu, aku sekalian bawa baju, toga, dan perlengkapan lainnya buat wisuda besok. Kok gitu ? Iya dong, soalnya malamnya aku mau nginep di penginapan warga di belakang kampus UT yang sudah aku ceritakan di awal tulisan ini. Aku akan nginep bersama mba Lily yang dari Solo biar tidak terkena macet besok pas wisuda.Jadi, datang ke seminar dengan bawa tas ransel gitu deh...hehehe
Nyampe UTCC langsung daftar ulang untuk acara seminar ini. Habis itu, ambil snack deh, trus masuk ke ruangan seminar. Sebelumnya sih udah janjian dulu sama mas Agus sama mba Lily. Kebetulan mas Agus udah datang duluan ke UTCC dan menunggu di dalam. For your info ya, saya, mba Lily dan mas Agus sebelumnya belum pernah ketemu. Kita hanya kenalan di facebook, kebetulan sering aktif di FORUM MAHASISWA, kebetulan pula bisa wisuda barengan juga. Mba Lily sama-sama dari UPBJJ SURAKARTA, sedangkan mas Agus dari UPBJJ BANDUNG.
Jadi, hari itu adalah hari pertama kami bertemu secara
langsung. Masih ada rasa keragu-raguan gitu, takutnya salah orang. Maklum kan,
kadang foto di sosmed sama realitanya beda...hahhaa
Aku bertemu dengan mas Agus yang udah nunggu di dalam
ruangan. Mas Agus sengaja duduk di kursi paling belakang dekat pintu masuk biar
gampang nyarinya. Begitu masuk ruangan terlihat laki-laki yang juga
clingak-clinguk seperti mencari seseorang. Ah benar saja, ternyata dia mas
Agus. Setelah say hello, kenalan, kita mencari tempat duduk yang agak ke depan,
tepatnya sih di tengah-tengah.
Sesuatu yang tak disangka karena saya bisa bertemu
dengan pak Imam Mustofa. Bagi mahasiswa UT yang aktif di FORUM MAHASISWA pasti
sudah tak asing lagi dengan pak Imam. Beliau ini adalah senior di UT. Pernah
jadi mahasiswa UT, dan sekarang masih lanjut kuliah lagi, pengurus pokjar
kampus Mandiri UT di Bandung. Kebetulan pak Imam ini pengurus pokjar di tempat
mas Agus kuliah.
Udah hampir jam 08.00 WIB, mba Lily yang dari tadi
kejebak macet udah sampai. Cuma ya karena itu tadi, kita belum pernah ketemu,
jadi kan bingung mana orangnya. Akhirnya aku kirimin aja fotoku saat itu via
WA. Hehehe. Dan kita bertiga bisa kumpul bareng satu deretan. Jadi enak, bisa
ngobrol lebih jauh dan saling berbagi cerita dan pengalaman masing-masing.
Tepat pukul 08.00 acara temu wicara dimulai. Acara ini
dipandu oleh Bu Dian Budiargo. Tau nggak Bu Dian Budiargo ini siapa ? Bu Dian
ini seksi humas UT, dan dosen juga tentunya. Satu hal lagi, Bu Dian ini pernah
menjadi pembawa acara di TVRI. Wooww......keren deh pokoknya.
Dari kejauhan juga terlihat pak Ojat Darojat rektor UT
yang baru, beserta dengan para pejabat UT lainnya. Tak lupa pula, sebagian
besar pimpinan UPBJJ-UT di seluruh Indonesia hampir semuanya hadir.
Di acara temu wicara itu, kita bisa bertanya tentang seputar perkuliahan di UT, ataupun menyampaikan unek-unek kita selama kuliah, dan saran yang nantinya akan dijawab oleh pak rektor. Acara temu wicara ini tidak lama, hanya setengah jam. Dan dilanjutkan dengan acara beriktunya yaitu seminar.
Tema yang diambil dalam seminar ini adalah “Peranan Financial Planning dalam Membangun Ketangguhan Ekonomi Keluarga” yang dipandu oleh bapak Hari ‘Soul’ Putra yang merupakan seorang motivator keuangan.
Seminar ini sangat menarik, disampaikan dengan cara yang mudah diterima, dan materinya pun sangat mengena karena berkaitan dengan apa yang terjadi dikehidupan kita. Tentunya, seminar ini sangat bermanfaat sekali buat masa depan, karena kita diajarkan untuk mengelola keuangan dengan lebih baik.
Kerennya nih, acara seminar ini juga disiarkan live
streaming youtube. Jadi, yang tidak dapat hadir pada saat seminar wisuda bisa
juga menyaksikannya via streaming youtube. Nah, untuk videonya bisa dilihat di
sini :
Acara seminar ini selesai pukul 11.00 WIB, dan
dilanjutkan dengan sosialisasi IKA-UT dan sosialisasi Guru Pintar Online. Dan
setelah itu ishoma. Pukul 13.00 WIB acara dilanjutkan dengan Gladi Resik. Yang
paling menarik dari acara gladi resik ini adalah pada saat proses pemilihan
untuk pembaca janji wisudawan dan ucapan terima kasih untuk wisuda besok.
Janji wisudawan ini harus dibacakan oleh calon
wisudawan laki-laki. So....bagi laki-laki yang mempunyai suara lantang boleh
deh ikutan untuk maju ke depan dan berkompetisi dengan yang lainnya karena
hanya dipilih satu saja.
Kurang lebih ada 10 orang yang diberikan kesempatan
untuk ikut seleksai sebagai pembaca janji wisudawan ini. Masing-masing diberi
giliran untuk membaca teks janji wisudawan. Ada yang suaranya lantang, lembut,
cempreng, gemeteran, dsb. Pokoknya lucu.
Dan setelah itu, dilakukan voting. Yang melakukan
voting seluruh mahasiswa yang hadir. Kehebohan ini sangat terasa saat melakukan
voting. Ketika ada mahasiswa yang tampil bagus yang voting banyak, sedangkan
yang tampil biasa aja, yang voting dikit. Tak jarang pula banyak yang ikut
memilih karena teman dari kelompokknya.
But, ini adalah keseruan kita di acara gladi resik.
Intinya, kita mencari calon wisudawan untuk mewakili teman-teman wisudawan yang
lain. Jadi, kita harus mencari mampu tampil dengan performa terbaik.
Setelah mendapatkan calon wisudawan yang akan
membacakan janji wisudawan, kini giliran menyeleksi yang akan membacakan ucapan
terima kasih. Saatnya giliran cewek-cewek yang maju. Prosesnya sama seperti
menyeleksi pembaca janji wisudawan tadi, dan akhirnya kepilih salah satu untuk
mewakili wisudawan untuk membacakan ucapan terima kasih.
Setelah tadi banyak ketawanya saat proses pemilihan,
kini saatnya serius. Semua calon wisudawan diharapkan untuk mengikuti acara
ini. Nah, acara ini untuk mempersiapkan acara besok, jadi diharapkan semua
serius, jangan sampaikan acara wisuda yang khidmat harus gagal. Maka semua
calon wisudawan mendengarkan arahan dari panitia dengan baik. Bahkan pada acara
gladi resik ini, ada 2 pembawa acara yang juga hadir untuk memimpin acara gladi
resik ini. Pembawa acara ini yang sering tampil di youtube UT saat upacara
wisuda, aduhhh, saya lupa namanya.
Acara gladi resik ini berakhir pukul 15.00 WIB. Dengan
begitu acara untuk hari tersebut sudah selesai, tinggal persiapkan diri dengan
baik untuk acara wisuda besok. Tak lupa panitia berulang kali mengingatkan kami
untuk datang jangan sampai telat, mengingat jalan depan UT sangat macet karena
ada perbaikan jembatan. “Jika perlu sholat subuh disini”. Begitulah kata salah
satu panitia.
Satu hal lagi, kita harus memastikan masuk dalam kelompok
berapa untuk wisuda besok. Semua mahasiswa melihat papan pengumuman yang sudah
ada daftar kelompok dan nama-nama mahasiswanya.
Saya masuk dalam kelompok 7, berbeda dengan mba Lily
dan mas Agus yang satu kelompok yaitu kelompok 5. Kelompok ini harus diketahui
dan diingat oleh calon wisudawan karena akan memudahkan besok dalam absensi
sebelum prosesi wisuda.
Okey, sepertinya acara hari itu di kampus sudah
selesai. Kini saatnya mencari penginapan yang sudah dibooking sebelumnya.
Berhubung sama-sama nggak tau alamat daerah sana, maka saya dan mba Lily
ditemani mas Agus yang udah lebih dulu berkeliling di daerah kampus.
Di jalan kami ketemu sama pak Imam, kata pak Imam yang
udah pengalaman dengan daerah disana, penginapan yang akan kami tuju searah
dengan penginapannya mas Agus. Alhasil kami ngikut aja dengan mas Agus. Setelah
ditelusuri nggak nemu juga itu jalan Talas. Waduhh...
Akhirnya nanya sama warga yang ada disitu. Ternyata,
jalan Talas itu ada di seberang sana. Salah lewat jalan, harusnya dari UTCC itu
lurus ke kiri lewat pintu gerbang samping, nah ini kita malah ngambil jalan
yang berlawanan. Yawis balik lagi deh ke UTCC dan nyari diaman gedung arsip 2.
Sama ibu kos dikasih ancer-ancer gedung arsip 2. Nah lo, dimana gedung arsipnya
?
Astagaa.....ternyata gedung arsip 2 ini letaknya
diluar area UT, maksudnya di luar gerbang, jadi nya maklum saja susah nyarinya.
Terus tanya-tanya lagi sama warga, benar ini jalan Talas, tinggal nyari nomor
rumahnya aja. Gerimis hujan menemani kami dalam pencarian penginapan
ini....(duh bahasanya) wkwkwk. Dan....akhirnya ketemu jugaaaa...
Rumah yang kami tumpangi ternyata terdiri dari dua
kamar. Salah satu kamar sudah diisi ibu-ibu, cucunya dan anaknya yang juga
wisuda. Keluarga ibu itu berasal dari Semarang.
“Ketemu wong jowo meneh”. Hehehhe
Karena ketemu sama-sama orang Jawa, akhirnya kami
ngobrol ngalur-ngidul juga dengan ibu tadi. Oh ya, aku nginep disini Cuma
sendiri ya, orang tua tetap dirumah om. Mereka tinggal berangkat besok pas
wisuda. Dan, cerita hari itu ditutup dengan tidur ‘gasik’ karena besok harus
bangun pagi-pagi untuk persiapan wisuda alias dandan. Sama ibu kosnya kita
disuruh dandan jam 3, whaatt???
Jam tiga ??
Harus bangun dan mandi jam berapa ini ??
Setelah nego-nego dengan ibu kos, jadilah dirias jam 4
pagi. Kebetulan, dirumah itu yang harus ribet mandi pagi-pagi tak terlalu
banyak orangnya. Mungkin Cuma aku sama mba Lily. Mas Syam (anak ibu) kan cowok
jadi nggak terlalu ribet harus dandan dulu, beda sama cewek, jadi bisa mandi
belakangan lah.
Pukul 3 pagi, aku terbangun sebelum alarm handphone ku
berbunyi. Yah, daripada balik tidur lagi malah kesiangan, mending langsung
bangun dan mandi. Jam 5 pagi kita sudah selesai dandan.
Calon wisudawan yang juga menginap di rumah ibu kos
yang lain udah pada jalan duluan ke kampus. Aku sama mba Lily belakangan ke
kampusnya, masih harus beresin barang-barang yang lain. Dari rumah kos ke
kampus UT kalau jalan kaki sih ya lumayan, 5 menit lah.
Ibu kosnya malah baik banget, ibu kos mau nganterin
kita ke kampus. Jadi di anter tuh gantian satu-satu ke kampus sampai ke depan
halaman gedung UTCC tempat kita wisuda. Baik banget deh ibunya.
Pukul setengah 6 pagi, kita udah sampai di UTCC.
Ternyata disana udah banyak juga calon wisudawan. Hari itu cuacanya sedikit
mendung, berharap jangan turun hujan dulu, bisa luntur nih bedak..hehehe
Nah, kebetulan mas Agus nelfon, dia mencari kita. Tiga
serangkai berkumpul kembali sudah pada pake toga semua. Buat kenang-kenangan,
cekrek-cekrek dululah bertiga. Sayang ya, pak Imam udah pulang duluan balik ke
Bandung, jadi nggak bisa narsis lagi dengan pak Imam.
Sekitar pukul 6, kita udah masuk ke barisan kelompok
kami masing-masing, terpaksa berpisah dengan mba Lily dan mas Agus karena beda
kelompok. Kami melakukan baris di samping gedung UTCC ya. Di barisan kelompok
itu, kita melakukan absen sampai 3 kali. Itu untuk memastikan bahwa orangnya
ada dan urutan pesertanya tidak salah (urut sesuai dengan daftar).
Saya salut dengan panitianya. Dengan jumlah peserta
wisuda yang lebih dari 1.000 orang, bisa menertibkan pesertanya. Salut,
disiplin banget. Kalau nggak disiplin, nggak bakalan acara wisuda bisa kelar
dengan on time.
Saya lupa pastinya jam berapa, tapi setelah kurang
lebih sejam menunggu di barisan kelompok untuk absen, kita akhirnya berbaris
memasuki gedung UTCC. Rasanya tuh berdebar-debar gitulah, sambil clingak
clinguk mencari orang tua yang nggak tau udah datang apa belum, karena pada
saat prosesi kita memasuki gedung UTCC itu banyak keluarga yang menyaksikan
kita juga.
Memasuki gedung UTCC itu wooooww...keren abis. Barisan
tertib dan rapi. Semua mengikuti panduan panitia. Amazing....
“Ikutin barisan yang di depan jangan terputus,” itulah yang dikatakan panitia.
Di bagian atas tribun, udah ada keluarga para calon wisudawan. Tribun itu penuh. Sedangkan di sebelah kanan, digunakan untuk paduan suara dari UT.
Di masing-masing kursi sudah ada tas souvenir. Di dalamnya udah ada snack yang isinya lumayan ‘berat’. Mungkin panitia tau kali ya kalau banyak yang belum sarapan..hahaha
Suasana di dalam gedung UTCC ini benar-benar khidmat. Pembawa acara pun mengatakan, bahwa anak-anak dilarang masuk ke dalam ruangan (tribun untuk keluarga wisudawan), karena ditakutkan akan mengganggu pelaksanaan wisuda.
Acara yang dinanti-nanti datang. Rektor UT beserta pejabat lainnya memasuki ruangan UTCC. Wooowww....dengan diiringi lagu Gaudeamus Igitur lagu khas wisuda yang menambah megah acara ini.
Gaudeamus igitur
Juvenes dum sumus
Gaudeamus igitur
Juvenes dum sumus
Post jucundam iuventutem
Post molestam senectutem
Nos habebit humus
Nos habebit humus
Anggota senat dengan jubah kebesarannya terlihat sangat berwibawa. Amazing sekali pokoknya, tak bisa lagi dituliskan dengan kata-kata.
Setelah acara wisuda dimulai, dibuka oleh rektor dan
sebagainya, tiba giliran saya untuk mengambilan ijazah. Saya mengikuti
barisanku untuk berjalan keluar ruangan. Disana udah ada panitia-panitia yang
dengan sigap bekerja. Awalnya saya hanya dikasih map ijazah saja. Dan kemudian
berbaris lagi.
“Geser....geser....barisan jangan sampai
putus...ngikutin yang ada di depannya.”
Satu per satu nama kami dipanggil untuk mengambil
ijzah. Ada 10 meja yang masing-masing sudah ada panitia untuk memberikan ijazah
sesuai nama wisudawan.
"Yang sudah mengambil ijazah kembali lagi ke
barisan, jangan sampai salah, ingat barisannya” ucap panitia berulang-ulang.
And then kami di absen lagi.
“Maju...maju...”
“Barisan jangan sampai putus, ikutin barisan di
depannya”.
Begitulah kata-kata panitia yang sering diucapkan,
bahkan sampai sekarang masih ingat betul..hehe, itulah salah satu
profesionalitas dari panitia UT, begitu tertib dan sigap dalam mengatur
wisudawan dalam jumlah banyak. Dan sampailah kita pada sesi foto, ini sesi foto
sebelum kami naik ke panggung bertemu dengan rektor dan dekan.
Dag dig dug semakin kencang, bismillah semoga
lancar....bismillah...bismillah....begitulah doa dalam hati semoga acara hari
ini lancar tanpa alangan apapun.
Sebelum naik itu, ada seorang yang bertugas untuk
memperbaiki pakaian kita, maksudnya kalau tali toganya nggak betul, dibetulin,
kalau bajunya nggak rapi, di rapihin. So, ketika naik ke panggung itu tampilan
kita udah kece gitulah.
“Begitu nama dipanggil, baru maju ya”, itu pesan dari
panitia kemarin pada saat gladi resik.
Kenapa ?
Karena pada saat nama kita dipanggil, wajah kita akan
disorot kamera dan tampil dilayar besar. Bisa dibayangin nggak kalau nama yang
dipanggil cewek, eh yang tampil di layar malah cowok, kan malah jadi bahan
tertawaan yang lain. Wisuda jadi nggak khidmat dong.
Giliran nama saya yang dipanggil. Ini adalah pertama
kali ketemu rektor langsung, ini adalah pertama kali saya berjabat tangan
langsung dengan rektor. Rasanya kaya sadar nggak sadar gitulah. Antara bahagia,
antara nervous, antara senang, antara....pokoknya rasanya itu campur aduk.
Sudah salaman dengan rektor giliran salaman dengan
dekan. Dekan fekonnya pak Muzammil. Dekan yang waktu itu sering aku kirimin
email (komplainan) akhirnya bisa bertatap muka langsung..hihihi. Dan setelah
selesai aku pun turun dari panggung dan kembali ke kursi tempat duduk
semula.
“Ah legaa”.
Rasanya tuh kaya plong gitu udah bisa salaman langsung
dengan rektor dan dekan. Waktu naik ke atas panggung, kebetulan ada seorang
wisudawan yang sakit. Oleh karenanya terpaksa harus pakai kursi roda dan
dibantu oleh panitia. Kami yang menyaksikannya pun tanpa disuruh dan dikomando
langusng memberikan applous
kepada wisudawan tersebut untuk memberikan semangat.
Kesuksesan acara wisuda ini juga tak lepas dari paduan
suara yang merupakan karyawan UT, yang ternyata juga mempunyai suara yang
bagus-bagus. Salah satu lagu yang berkesan bagi saya adalah lagu ‘You Raise Me Up’
yang dibawakan dengan baik oleh dua orang karyawan UT.
Sebagai hiburan, ada sesi dimana kita menyaksikan
tingkah-tingkah lucu kita yang tak sengaja ke foto atau disorot kamera.
Seketika gelak tawa memenuhi ruangan menyaksikan tingkah konyol kita selama dua
hari ini di kampus. Ada yang ketangkep kamera saat dandan, ada yang saat tidur,
menguap, dan yang paling seru adalah ada cowok dan cewek yang lagi berduaan
“ciieeee”...hahahaa
Dan tiba diakhir acara adalah pembacaan janji
wisudawan dan ucapan terima kasih yang diwakili oleh teman yang kemarin
terpilih pada saat seleksi waktu gladi resik.
Sebelum acara wisuda selesai, ada sebuah lagu yang
kayaknya wajib dinyanyikan yaitu lagu “Congratulations”
Tibalah di akhir acara, rektor dan anggota senat
lainnya meninggalkan dari gedung UTCC sambil melambaikan tangan. Ah rasanya
nggak pengen cepat berlalu, masih belum bisa move on.
Wisuda di UT Pusat ini seperti mewakili keberagaman
Indonesia yang terdiri dari beragam suku. Wisuda di UT Pusat dihadiri oleh
mahasiswa-mahasiswa terbaik perwakilan dari tiap-tiap daerah dari seluruh
Indonesia, dari Aceh sampaI Jayapura pun ada, bahkan yang dari luar negeri juga
ada.
Di luar gedung sudah ada banyak keluarga wisudawan
yang menunggu. Setelah saya mengamati beberapa kali pelaksanaan wisuda di UT
Pusat, sepertinya, wisuda kali ini merupakan wisuda yang paling banyak
didampingi oleh keluarganya. Terbukti dengan tribun penonton untuk keluarga
penuh, dan bahkan sampai harus diungsikan ke gedung sebelah.
Sambil berjalan keluar gedung, sambil mencari
keluargaku yang udah menunggu disana. Ah, rasanya benar-benar haru sekali.
Ucapan selamat dari bapak, ibu, om, tante dan sepupu.
Karena mungkin banyak yang belum tau sebelumnya,
gimana susahnya belajar di UT, gimana kerja keras kami untuk bisa kuliah,
gimana bangganya kami bisa diundang wisuda di UT Pusat. Dan itu semua terjawab
sudah saat wisuda kemarin.
#10102017
Beautiful moment
Baca Juga :
Tips Dapat IPK Cumlaude di UT
Wih keren..
BalasHapusBisa jadi motifasi ini..
Btw bagi tips donk buat maba junior ini biar strong genjot nilai..
Soalnya rasa malas ini selalu datang tanpa di undang ��
Silakan
Hapushttps://dwi-yuliati.blogspot.co.id/2017/08/kiat-kiat-khusus-dapat-nilai-bagus-di-ut.html?m=1
Inget2 aja dl pas awal masuk kuliah tujuannya apa.
mbak kulo nggih Jowo lho, Klaten mbak. Salam kenal nggih. Oiya mbak sakniki kulo semester7 (insyaAllah semester terakhir hehe dikebut sih) . Mbak kulo termotivasi saking tulisan sampeyan. Mbak bales dong di email. Pengen nyuwun kontak WA , kersane gadah arahan . Matursuwun mbak. niki email kulo ririnseptiana1234@gmail.com
HapusSooo this is my motivation to take more actions agaiinn. Graziessss mbak dwii.
BalasHapusSukses ya mbak
HapusAku lagi berencana buat lanjutin pendidikan berhubung sudah 7 thn lulus dr SMA bukan karna baru skrng kepikiran buat lanjut kuliah tp karna ada faktor x ,setelah searching universitas apa yg bisa imbang dengan pekerjaan yg sulit buat kuliah reguler sperti univ lainnya dan akhrnya ketemu dgn UT dan dari beberapa artikel tntang pengalaman alumni UT semuanya membangun motivasi dan memberi saran baik untuk para calon maba UT... Terimakasih mb dwi sudah berbagi....
BalasHapussama-sama mbak, yuk semangat kuliahnya. Gak ada kata terlambat kok buat belajar. Pesan dari dosen (tutor) saya yang selalu saya ingat, "Jadi wanita itu harus pintar, karena ibu yang pintar akan mencetak generasi yang pintar juga."
HapusSebab gen kecerdasan anak menurunnya dari sang ibu. Sang ibu pula yang menjadi madrasah pertama bagi anak-anaknya.
Semangat yaa :)
Assalamualaikum salam kenal...
BalasHapusKl qt udah d undang wisuda k ut pusat,untuk pendaftarannya pas seminar apa bisa?
walaikum salam. Maaf pendaftaran apa ya? Apa yang dimaksud daftar ulang wisuda?
BalasHapusmba dapet foto yg berjabat tangan dengan rektor dan dekan berapa lama ya? lagi nungguin nih hehe..dikirimnya dari ut pusat atau ngambil ke upbjjnya.
BalasHapusSaya dulu lama, 3 bulan..hehehe
HapusItu harus pake complain2 dulu ke pihak UT. Karena banyak yg complain baru deh diterusin ke EO nya.
Dikirim ke rumah, yg ngirim bukan UT sih, tp dari EO.
Salam kenal mbak, saya dari UPBJJ Batam. Insyaallah wisuda akhir taun ini, semoga bisa di pusat juga. :)
BalasHapusAamiin
Hapusmbak kulo nggih Jowo lho, Klaten mbak. Salam kenal nggih. Oiya mbak sakniki kulo semester7 (insyaAllah semester terakhir hehe dikebut sih) . Mbak kulo termotivasi saking tulisan sampeyan. Mbak bales dong di email. Pengen nyuwun kontak WA , kersane gadah arahan . Matursuwun mbak. niki email kulo ririnseptiana1234@gmail.com
BalasHapusSudah belum ya mba? Maaf banyak email masuk yang mungkin sudah tenggelam
HapusSalam kenal mba, saya dr Kediri. Saya mhsiswa smester akhir. Semalam baru nilai keluar. Biasanya UPI selang brapa lama ya mbak?
BalasHapusSalam kenal mba, saya dr Kediri. Saya mhsiswa smester akhir. Semalam baru nilai keluar. Biasanya UPI selang brapa lama ya mbak?
BalasHapusKalau UPI tergantung UPBJJ masing-masing mbak
HapusSaya lulus UT tahun 2016. Dari UPBJJ Semarang. Dapat undangan wisuda juga ke Pusat. Harusnya bulan Oktober 2016 ikut wisuda, tapi mengundurkan diri. Why? Tanggalnya berdekatan dgn acara lamaran jadi ga mungkin diambil,, hehe.. Lagian sudah pernah diwisuda juga pas lulus D3, jadi pas S1 UT saya kira ga perlu. Yang penting udh lulus. IPK sesuai target (3 koma). Ijasah aja baru diambil tahun ini.. (sebelumnya pake fotokopi yg dilegalisir)
BalasHapusberapa lama rentang waktu antara wisuda di pusat dan bisa minta fotokopi ijazah di UPBJJ UT masing2 kak ???
HapusBisa minta info penginapannya mba.. 27 Nov besok sy wisuda juga
BalasHapusBisa googling penginapan ibu Sofiah mba...belakang UT pas
HapusMba mau tanya, persyaratan di undang wisuda di ut pusat apa yh?? Ipk harus tinggi kah ??
BalasHapusDiambil ipk terbaik pada saat kelukusan berdasarkan kuota per upbjj, fakultas dan jurusan mba
HapusKok ada teman sy ipk 2 koma berapa dapet undangan wisuda di ut pusat ya? Itu gmana mba? Apa mbanya tahu ?
HapusSeperti jawabanku sebelumnya, diambil ipk terbaik pada saat kelulusan mbak/mas. Jika ipk dibawah 3 bisa dpt undangan wisuda ke pusat, kemungkinan memang pada saat dia lulus ipk nya rendah2, dan teman mbak termasuk ipk yg terbaik diantara yg lulus.
HapusBahkan teman saya ipk 3 aja gak dpt undangan wisuda ke pusat, knp? Karena pada saat lulus ipk nya tinggi2 jadi dia tdk dpt kuota wisuda di pusat.
Mb Yuli ceritany bikin semangat untuk berangkat karena saya jg dapat kabar untuk wisuda d jakarta masih mikir biayany jg sih..tp ga ngira banget dapat undangan wisuda d jakarta..
BalasHapusSelamat ya...semoga dilancarkan
HapusAssalamu'alaikum, mbak Yuli saya mau tanya wkt daftar ulang untuk wisuda di UT pusat berkas-berkas yang dibawa apa saja ya? Terus untuk poto yang buat IKA UT itu berapa lembar? Apakah berwarna atau hitam putih? Ini saya Alhamdulillah jg dapat undangan wisuda dipusat dan setelah membaca pengalaman mbak Yuli saya dapat gambaran langkah-langkah untuk daftar ulang, dan saya memutuskan untukberangkat bersama keluarga. Terima kasih
BalasHapusLIP wisuda yang didapat dari UPBJJ,KTM,(jaga2 KTP dan undangan wisuda yah...saya udah lupa) hehe
HapusUntuk foto bebas mba...mau hitam putih boleh berwarna boleh..lebih baik berwarna aja ukuran 2×3. Perhatikan juga tgl dan waktu daftar ulang nya.
Selamat yaa...semoga lancar
Makasih ya mbak Yuli udah bagi2 informasinya. Salam kenal mbak, ngomong2 saya jg dr Klaten. Oh ya mbak Yuli wkt menginap ditempatnya ibu Sofiah itu reservasinya lewat apa?
BalasHapusOh klaten juga ya, klatennya mana? Ikut pokjar apa mandiri?
BalasHapusYang booking teman mba,kebetulan dpt kenalan org solo waktu itu. jauh2 hari sebelumnya udah booking duluan via WA takut udah penuh.
Pedan mbak,aku ikut jalur bidikmisi. Wisuda ku kan tgl 6 november, aku sama tmn ku nyari dr hari jum'at tp udah habis semua yg deket UT. Tinggal yg agak jauhan sama wisma. Tp tadi alhamdulillah nemuin blog nya ibu Sofiah dan masih ada kamar. Tanya jawab di blog nya mbak Dwi bener2 membantu :) makasih banyak mbak
HapusSyukurlah...ikut senang, semoga wisudanya lancar dan mengesankan 😄
HapusWah keren mba tulisannya, jadi ada gambaran nanti suasana wisuda di UT Pusat tuh kaya gimana. Makasih ya mba, semoga sukses selalu manfaat dan berkah ilmu yang telah diraih... aamiin aamiin ya robbal'alamiin.
BalasHapusAamiin ya robbal 'alamin, makasih doanya 😊
Hapusassalamualaikum mbak, mau tanya saya ikut wisuda tanggal 13 November ini, tapi sampai hari ini undangan wisuda belum saya terima, jadi galau mbak, saya putuskan pakai LIPW saja, tapi takut ortu tidak bisa masuk ke dalam ruangan wisuda. mau tanya juga mbak untuk seragam ketika mengikuti seminar wisuda apakah bebas pantas atau bagaimana?. Terima kasih.
BalasHapusWalaikum salam
HapusNanti pas daftar ulang dapat undangan buat keluarga kok.
Klo saya dulu sih dapat instruksi dari UPBJJ buat pake batik. Tp mau pake baju kemeja juga gpp...
Assalamualaikum mba.salam kenal saya oki oktaviani,insyaAllah akhir november ini jd calon wisudawati UT pusat juga.mau tanya, untuk pelaksanaan seminar apa diwajibkan memakai jas almamater?
BalasHapusWalaikum salam...salam kenal kembali, selamat ya semoga lancar wisudanya.
HapusUntuk seminar tidak harus pakai almamater, saya dulu pakai batik.
Assalamu'alaikum mbak.saya ingin bertanya apakah mbak punya no hp yg bisa dihubungi untuk minta foto-foto waktu kita daftar gratis itu? (Email saya: ardya.thee@gmail.com). Dan berapa lama jeda waktu sejak wisuda bisa dapat foto tersebut?
BalasHapusTerima kasih sebelumnya
Assalamualaikum mba,salam kenal.tulisannya jadi motivasi saya untuk lebih semangat lagi
BalasHapusWalaikum salam, salam kenal kembali, syukurlah saya senang kalau tulisan saya bisa menularkan semangat
HapusAssalamualaikum mbk... bagaimana kita bisa dapat undangan wishes di pusat ya mbk? Saya semester krmn semester 7 n alhamdulilah smua makul habis, tinggal nunggu hasil ujian. Nah kL smua udh lulus apa dapat berita wisuda? Dr 6semester yg lalu IPK rt2 saya cm 2.7
BalasHapusMaksud saya undangan wisuda
HapusWalaikum salam....
HapusKalau untuk undangan wisuda itu yang menentukan dari UT Pusat mbak. Tidak semua yang lulus bisa diundang wisuda dipusat. Biasanya dijaring berdasarkan IPK terbaik waktu lulus, berdasarkan kuota program studi/fakultas/UPBJJ
Mbak mau tanya ijasah ut setelah wisuda berapa bulan ya?.. Makasih
BalasHapusKalau yang diundang wisuda di pusat langsung dikasih saat wisuda
HapusMbak kira2 brp lama menunggu kelulusan wisuda mulai dr sls m.kul? Dan apakh pihak upbjj akan menghubungi kita atau kita cari tau sendiri?
BalasHapusKurang lebih 2bulan kak sejak pengumuman nilai.
HapusKlo diundang wisuda di pusat, nanti kita dapat undangan wisuda yg dikirim ke alamat rumah, dan juga biasanya UPJJ juga akan menghubungi kita utk konfirmasi ikut/tidaknya.
Mbak, untuk wisudawati, saat kapan diharuskan memakai kebaya atau pakaian nasional? Dan untuk perlengkapan toganya?
BalasHapusYa saat wisuda lah kak
HapusAssalamualaikum, mba aku mau nanya habis dinyatakan lulus yudisium apa cuma nunggu wisuda aja lagi atau gimana kelanjutannya mba, kemudian buat acara wisuda UT bayar nya brp mba klo blh tau..
BalasHapusWalaikum salam, iya tinggal nunggu aja jadwal wisuda. Untuk wisuda gratis mbak
Hapusmba bisa minta no yang punya kos tempat mba nginap
BalasHapusBrowsing aja mba bu Shofiyah penginapan belakang UT..karna nomornya udah ganti
HapusMbak mau tanya, utk undangan orang tua itu berlaku untuk berapa orang? Satu atau dua yang boleh masuk menyaksikan acara wisuda. Trimakasih
BalasHapusDulu untuk satu orang kak...keluarga yang lain bisa menyaksikan di ruangan lain yang sudah disediakan panitia
HapusBaik. Trimakasih sdah sharing pengalamannya
BalasHapusYg ikut wisuda 18 Juni 2019 ada gak ya?
BalasHapusMbak uwie boleh minta wa nya?
Banyak kak, ada teman saya juga yg wisuda tanggal itu. Silakan DM ig saya aja ya @dwiyuliati.dy atau via email
HapusHai ada yang wisuda tanggal 18 Juni 2019 ?
BalasHapusSalam kenal mbak...saya juga dapat undangan wisuda di UT Pusat...masalahx sy ga dpt LIPW dari upbjj...Bisa saya diberikkan contoh bgmna modelnya LIP Wisuda itu??
BalasHapusMaaf sebelumnya, mau ikut rombongan upbjj apa berangkat sendiri ya?
HapusKlo ikut rombongan biasanya semua sudah diurus dari pihak upbjj. Namun bila berangkat sendiri memang harus meminta LIP Wisuda dari Upbjj dgn membawa undangan wisuda dan kartu mahasiswa.
Saya tdk bisa memberikan contoh LIP Wisuda sebab sudah dikumpulkan waktu daftar ulang di pusat.
Itu beneran mbak? se upbjj solo kuota cuman 45?. Kalo kemarin wilayah 3 UPBJJ Surabaya dapet kuota banyak 263 mhs. Tapi ya gitu, non pendas cuman 70. sisanya para pendas
BalasHapusIya benar, cuma segitu kuotanya pas angkatan saya
HapusAssalamualaikum mbak
BalasHapusMau nanyak ni
Bisa gk ya kita kuliah di UT dimalaysia lalu minta wisudanya diindonesia bisa gk ya?
Walaikumsalam.
HapusSepertinya bisa, dulu barenganku kuliah di korea wisuda di jakarta
Kak aku mahasiswi smt terakhir, sebenernya nilaiku lulus semua, cuma kmrn aku memperbaiki yang dapat nilai C, dan alhamdulillah udh meningkat. Kira2 kalo pernah remidi apa masih memungkinkan dapat undangan wisuda di pusat. Makasih
BalasHapusSelamat wisuda ya mbk Dwi
BalasHapusKeren sekali ceritanya..
Assalamuallaikum mohon infonya mb' saya sudah semester kesembilan karena ngambil remidial dan sudah melihat IPK akhir. hasilnya sudah 2 koma, saya mau ikut UPI apakah saya harus laporan UPJJ dahulu atau langsung menunggu kelulusan nya. Mohon infonya 🙏 terimakasih
BalasHapusLuar biasa mbak...dua jempol deh buat si mbak 😀. Boleh minta kontak WA'nya mbak? Email saya guzsholeh1@gmail.com. Matur tengkiyu mbak 🙅
BalasHapusMaaf mba, boleh bertanya soal biaya wisuda ga? Bisa dijawab via email . Terima kasih 🙏🏻
BalasHapusWisuda gratis mba, kita cuma nanggung biaya akomodasi aja
HapusAssalamualaikum mbak,Efri mau tanya mbak gimana cara daftar wisuda dijakarta mbak padahal mbak gak dapat undangan wisuda dijakarta,saya sudah ada nama yudisium diupbjj Palembang tgl 18 September 2019 periode 1 tahap 1,cuman lihat daftar nama wisuda dijakarta untuk tgl 12 November 2019 ini nama saya tidak terdaftar wisuda dijakarta,tgl 18 Oktober saya coba2 datangin ke upbjj Palembang untuk daftar wisuda dijakarta disuruh buat surat permohonan wisuda kira2 saya bisa gak ya mbak wisuda dijakarta,apa saya harus daftar langsung keupbjj Jakarta langsung dipondok cabe ya mbak biar bisa wisuda dijakarta,saya bener2 ingin wisuda dijakarta,gimana senangnya bisa dapat wisuda dijakarta,tolong infonya ya mbak,terimakasih wasalam
BalasHapusWalaikum salam..
HapusMaaf...mungkin perlu digaris bawahi disini bahwa saya dapat undangan wisuda di jakarta, bukan seperti yg mbak bilang tadi.
Kalau mau coba mendaftarkan diri wisuda di jakarta bisa kontak upbjj setempat ya, krn mungkin ada jatah kuota yg sisa.
Mb... Biasane acara wisuda slse jam brapa ya
HapusAssalamualaikum mbak,Efri mau tanya mbak gimana cara daftar wisuda dijakarta mbak padahal mbak gak dapat undangan wisuda dijakarta,saya sudah ada nama yudisium diupbjj Palembang tgl 18 September 2019 periode 1 tahap 1,cuman lihat daftar nama wisuda dijakarta untuk tgl 12 November 2019 ini nama saya tidak terdaftar wisuda dijakarta,tgl 18 Oktober saya coba2 datangin ke upbjj Palembang untuk daftar wisuda dijakarta disuruh buat surat permohonan wisuda kira2 saya bisa gak ya mbak wisuda dijakarta,apa saya harus daftar langsung keupbjj Jakarta langsung dipondok cabe ya mbak biar bisa wisuda dijakarta,saya bener2 ingin wisuda dijakarta,gimana senangnya bisa dapat wisuda dijakarta,tolong infonya ya mbak,terimakasih wasalam
BalasHapusBantu jwb ya,utk wisudawan yg semula tgl 5 nop diundur tgl 12,yang wisuda tgl12 diundur tgl 18 dan yg wisuda tgl 26 tetap 26 nop. Semoga usaha anda berhasil untuk mendaftar wisuda di ut pusat.
BalasHapusDisini apa ada yang dijadwalkan Wisuda di UT Pusat tgl 18 Nov 2019 gk? Klo ada, kita ketemu. Terima kasih
BalasHapusSaya jadwal wisuda tanggal 12 Nov, padahal sdh beli tiket dll, tapi msh nunggu ijin dari direktur UPBJJ, karena harus dg rombongan, saya tidak bisa ikut rombongan karena memang ada acara keluarga, tapi blm tau ijin blm turun juga, dan blm dapat LIP wisuda. Padahal sdh beli tiket dll...
BalasHapusSenang mmbaca pngalman2 yg mnyenangkn, berbeda dg saya, dg nilai yg tdk kluar saya mngrus sendri hrs bolak blik mnemui tutor dg prjalanan 3jam smp rumah, mncari2 info sana sni, brbulan2 bru kluar, smntara teman2 sdh pda wisuda, blm smp disitu kluarlh nma sya,sya cari2 info dihp,akhirnya saya bsa wisuda bln 11 2019,tp knpa sya tdk dpt undangan, sya datangi ut yg ada dipekan baru, trnyata berkas saya tdk sampai disana, smpai saat ini nasib sya blm jg wisuda, ,,😥😥😥😥
BalasHapusSelamat siang, mau tanya mbak kebetulan saya rencana mau ambil kelulusan tahun ini, syrat atau berkas mbk kemaren seperti apa ya? terimaksih
BalasHapuswalaikum salam, tidak ada berkas yg perlu dipersiapkan. Namun syarat wisuda klo blm ganti ya, udah selesai sks, ipk minimal 2, tidak ada nilai, maka klau itu udah tercapai, gak usah lagi registrasi. Nanti sudah terjaring otomatis di systemnya UT
HapusKeren mbak, salam kenal dari UPBJJ Jambi
BalasHapus