Perjalanan Wisudaku di Universitas Terbuka (Flashback)



Tulisan ini hanyalah curhatanku saja tentang perjalanan wisudaku
 






Setelah menempuh pendidikan selama 8 semester, tentunya hal yang sangat ditunggu-tunggu adalah momentum wisuda. Sayangnya setiap kali ditanya ibuku tentang “kapan wisuda?”, selalu aku jawab dengan “tidak tau” .haha. Bukan gimana-gimana, tapi emang pada waktu itu aku sendiri nggak bisa mastikan kapan wisuda, karena di Universitas Terbuka tempatku kuliah, wisuda hanya diadakan di UT Pusat Pondok Cabe, dan itu pun hanya mahasiswa pilihan yang mendapat undangan dari rektor saja, disesuaikan dengan kuota per UPBJJ dan diranking berdasarkan IPK tertinggi per fakultas dan program studi, jadi tidak semua mahasiswa UT bisa wisuda di UT Pusat. Sedangkan yang tidak mendapat undangan wisuda di UT Pusat, maka bisa mengikuti UPI (Upacara Penyerahan Ijazah) yang diselenggarakan oleh masing-masing UPBJJ.

Lebih berkesan mana antara Wisuda di UT Pusat dengan UPI ?

Kalau bagi saya, jelas lebih berkesan wisuda di UT Pusat. Kenapa ? Karena bisa ngunjungin langsung kampus yang udah beberapa tahun kuliah tapi belum pernah kesana sebelumnya. Bisa lihat bangunan kampus yang begitu megahnya. Eitss....yang pastinya, bisa ketemu langsung sama pak rektor dan dosen-dosen UT di Jakarta. 

Sayangnya memang tidak semua mahasiswa bisa wisuda di UT Pusat karena kapasitas gedung yang terbatas, sehingga hanya orang-orang pilihan rektor saja yang bisa diundang wisuda di Jakarta. 

2017.1 adalah masa dimana terakhir kali aku mengikuti perkuliahan dan UAS di Universitas Terbuka untuk menempuh pendidikan S1. Awal Juli 2017 nilai UAS sudah keluar, dan bisa dibilang aku sudah memenuhi syarat buat lulus, tapi untuk dinyatakan lulus masih menunggu yudisium.


Aku Lulus
Tanggal 8 Agustus 2017, aku mendapatkan sms dari UPBJJ-UT SURAKARTA yang isi pesannya menyatakan bahwa aku “LULUS”. Senang sih, tapi itu udah bisa aku prediksi sebelumnya mengingat semua persyaratan udah terpenuhi. Tapi, bukti otentik berupa ucapan selamat dari rektor masih belum aku terima. Tapi, berkat sms pemberitahuan dari UPBJJ itu aku bisa siap-siap untuk mengumpulkan foto ijazah biar segera kelar mengingat pengurusan ijazah  dilakukan di UT Pusat. Tapi, masih ada hal yang mengganjal dalam hatiku. 
 
“Apakah aku terudang wisuda di UT Pusat ?”

Berhari-hari setelah dinyatakan lulus, yang aku tunggu-tunggu cuma pemberitahuan dari UPBJJ atau pak pos. Kenapa pak pos? Karena yang mengantar udangan wisuda pastinya pak pos, hehehe.


Surat Ucapan Selamat dari Rektor
Pulang kerja udah ada surat dari UT yang tergeletak di kasur kamar tidur. Udah penasaran banget siapa tau itu undangan wisuda. Dan ternyata........bukan :D. Surat yang datang hanya ucapan selamat dari rektor dan formulir penyerahan pas photo untuk ijazah. Semua mahasiswa yang lulus pada periode tersebut juga mendapatkan surat yang sama yang dikirim ke alamat mahasiwa. Masih harus menunggu informasi lagi.....terlebih saat tanya ke kontak center UPBJJ-UT SURAKARTA perihal wisuda di Jakarta juga belum tau. Padahal sesuai kalender akademik wisuda di Jakarta tanggal 10 Oktober 2017, tapi sampe tanggal 4 September 2017 belum ada kepastian juga tentang terundang atau tidaknya wisuda di Jakarta. Yaaa....masih harus sabar menunggu.





Dapat Undangan Wisuda ke Jakarta
Seminggu kemudian, tepatnya tanggal 11 September 2017 akhirnya ada pemberitahuan dari UPBJJ yang menyatakan bahwa aku mendapat undangan wisuda ke jakarta. Pemberitahuan itu hanya melalui sms aja. Sedangkan undangan resmi yang dikirim dari pusat belum sampai ke rumah. Senang ? pasti dong. Nah, untuk memastikan aku bisa tidaknya wisuda di Jakarta maka harus melakukan konfirmasi ulang ke UPBJJ maksimal 2 minggu sebelum wisuda. 

Rasanya seperti mimpi....masih tidak percaya kalau aku mendapat undangan wisuda ke Jakarta. Secara hanya orang-orang terpilih saja yang mendapat undangan wisuda di Jakarta. Sekedar informasi saja bahwa jatah kuota wisuda ke Jakarta untuk UPBJJ SURAKARTA periode 1 Tahun 2017/2018 ini hanya 45 orang saja. Dari 45 orang itu yang keundang dari pokjar ku cuma aku sendiri.


Sebenarnya untuk keberangkatan wisuda ke Jakarta sudah dikoordinir oleh UPBJJ. Mulai dari transportasi, makan, penginapan, bahkan urusan daftar ulang wisuda akan ada petugas yang mengurusi. Tapi, berhubung orang tua saya mau mendampingi saya saat wisuda, akhirnya aku putuskan untuk berangkat sendiri tidak ikut rombongan dari UPBJJ. 

Resikonya jelas aku harus mengurus sendiri daftar ulang, pengambilan toga dll ke pusat. Sedikit lebih ribet dibandingkan jika berangkat rombongan karena pasti ada petugas yang sudah mengatur.  Tapi tak apalah, dengan pertimbangan efisiensi biaya dan bisa bertemu keluarga di sana..ngikut saja kata ortu.


Pak Pos Datang
Undangan yang dinanti sudah datang. Pak pos datang membawa surat...bukan surat cinta tentunya hahaha...tapi surat dari UT. Surat undangan wisuda di Jakarta. Sudah tenang, karena udah jelas kalau terundang wisuda ke Jakarta (walaupun udah ada pemberitahuan terlebih dahulu dari UPBJJ, tapi masih kurang puas  gitu lah kalau belum nerima undangannya).  Isi surat dari UT yang terakhir ini ada 2, yaitu undangan wisuda dan ketentuan mengikuti upacara wisuda. So...tinggal ambil LIP Wisuda ke UPBJJ. 





Pembangunan Jembatan di Pondok Cabe yang Mengancam Wisuda 
Wuiss, kedengeran ngeri ya sama sub judulnya hehe. Udah tau kan kalau Jakarta itu pasti macet ? Hari biasa aja macet, gimana coba kalau ada pembangunan jembatan di pinggir jalan raya. Itulah yang terjadi beberapa minggu menjelang wisuda. 




Padahal rencana awal adalah menginap di tempat saudara yang jaraknya sekitar satu jam dari UT. Trus kalau wisuda harus sudah standby di UT jam 6 pagi, harus berangkat jam berapa biar nggak telat ? Harus bangun jam berapa buat dandan ? Maklum kan cewek mesti dandan. Perjalanan sejam, belum kalau bedaknya luntur. Belum lagi mesti ngindarin macetnya. Makanya saya bisa bilang, pembangunan jembatan di Pondok Cabe yang bisa mengancam wisuda. Kalau wisuda telat, sia-sia dong jauh-jauh datang ke Jakarta.

Kebetulan nih punya teman yang kenal di FORUM MAHASISWA, namanya mbak Lily dari Solo. Sama-sama berasal dari UPBJJ Surakarta, sama-sama memutuskan berangkat sendiri tidak ikut rombongan dari UPBJJ. Sama-sama pusing sewaktu dapat informasi kalau terjadi kemacetan panjang di sekitar UT karena pembangunan jembatan. Nyari info kesana kemari, akhirnya nemu penginapan yang masih menyisakan satu kamar. Karena udah sama-sama tinggal di rumah saudara, maka cari penginapan yang cuma sehari saja, sehari sebelum wisuda, biar pas wisuda nggak telat. Sehari nya 300 ribu...hahhaa, mahal amat yakk.... Mungkin ibu kos nya mematok harga segitu karena kita hanya menyewa kamar untuk sehari saja, dan kamarnya juga lumayan besar. Yaudah deh, joinan berdua biar ngirit, karena kita bisa dibilang senasib.


Berangkat Ke Jakarta
Sabtu, 7 Oktober 2017 saya berangkat ke Jakarta bersama dengan kedua orang tua dengan kereta api. Perjalanan di kereta ini sangat menarik bagiku. Kenapa ? Karena terakhir kali saya naik kereta sekitar 5 tahun lalu. Dan saat saya menaiki kereta yang sekarang, sudah jauh lebih nyaman, bersih, tidak ada pedagang asongan, bahkan untuk kereta ekonomi sudah dilengkapi dengan AC, stop kontak dan speaker, dimana 5 tahun yang lalu belum seperti yang sekarang ini.

Saya naik dari stasiun Klaten, dengan kereta Bengawan yang berangkat dari Solo. Awal naik, bangku penumpang masih banyak yang kosong. Ketika sampai di stasiun Jogja mulai banyak penumpang yang naik. 

Sampai di stasiun Wates, penumpang di depan kami sudah terisi. Beliau adalah sepasang suami istri yang mempunyai tujuan ke stasiun Pasar Senen, sama dengan tujuan stasiun kami. Dan anehnya, sebelum kami berkenalan, ibu tadi sudah dapat menebak kemanakah tujuanku kami.

“Pasti mau wisuda ya?” begitulah pertanyaan ibu tadi kepada kami.

Spontan saya dan orang tua ku kaget, kok bisa tau ya. Kemudian ibu tadi menjelaskan bahwa di stasiun Wates tempat beliau naik, juga banyak calon wisudawan UT yang juga berangkat. Terlebih lagi, ternyata ibu ini adalah alumni UT. Wah, senangnya ketemu sama senior.




Ibu ini adalah pensiunan pengajar, saya tidak bertanya lebih jauh tentang profesi beliau, beliau hanya cerita “Sudah banyak makan asam garam di dunia pendidikan”, saya bisa prediksi bahwa beliau adalah pensiunan guru.

Akhirnya pembicaraan kami menjadi menarik. Kami banyak ngobrol tentang seputar kuliah UT.
“Kuliah di UT itu gila,” begitu perkataan ibu tadi.
Saya yang mendengarkannya mengangguk saja, karena saya merasakan gimana suka dukanya kuliah di UT.
“Gimana nggak gila, belajar yang nentuin mahasiswanya sendiri, ntar tau-tau udah ujian aja. Kalau mahasiswanya nggak kompeten, nggak mungkin berhasil kuliahnya” sambung ibu tadi.

Sekelas info bahwa ibu ini dulunya kuliah S1 di UT, begitu juga S2 nya. Sedangkan menurut penuturan ibu ini, beliau bahkan ditawari untuk kuliah S3 lagi, tapi mengingat beliau ini sudah pensiun, maka beliau menolak tawaran beasiswa S3 tersebut. Ibu ini juga sedang menderita sakit, saya doakan semoga ibu diberikan kekuatan, kesabaran dan diangkat penyakitnya.

Ibu tadi yang puluhan tahun berkecimpung di dunia pendidikan tentunya paham betul dengan kondisi pendidikan di Indonesia. Bahkan ketika suami beliau menanyakan umur saya, ibu ini pun sudah paham apa maksudnya. Ya, saya pun juga tau maksudnya. Saya memang terpaksa menunda kuliah 3 tahun setelah lulus SMK karena faktor X. Tapi saya sangat senang, karena UT memberikan kesempatan bagi saya untuk melanjutkan impian saya untuk kuliah, walaupun harus jatuh bangun untuk bisa sukses kuliah di UT.

Baru pertama kali ketemu, bahkan saya pun sampai lupa menanyakan namanya saking antusiasnya kita mengobrol. Tapi saya senang karena ibu ini memberikan motivasi kepada saya, “Selagi ada kesempatan kejar mbak”. Dan kalimat itu beliau ucapkan berkali-kali dalam pertemuan kami yang singkat itu. Saya pun sampai terharu dibuatnya.

Ibu tadi juga berbaik hati menawari kami menginap di rumahnya yang terletak tidak jauh dari stasiun Pasar Senen, biar besok paginya saja melanjutkan perjalanan ke Tangerang. Berhubung kami sudah ada yang jemput dengan terpaksa kami menolak tawaran beliau. Ah, baik banget sih ini ibu.


Pasar Senen 
Kereta api yang seyogyanya sampai pukul 00.28 WIB harus molor, saya tiba di stasiun Pasar Senen sekitar pukul 02.00 WIB. Setibanya di sana sudah ada om dan ponakan saya yang menjemput. Ini adalah pengalaman pertama kali saya naik Grab Car. Kebetulan sewaktu saya di stasiun Pasar Senen para sopir taksi pada ngamuk. 

“Yang pakai aplikasi keluar.....yang pakai aplikasi keluar....”. Maksudnya penumpang yang memakai transportasi online kayak Grab, Gojek gitu disuruh keluar dari area stasiun. FYI ya, kalau ke stasiun Pasar Senen mau naik Grab mending keluar dulu dari area stasiun, karena sopir Grab kebanyakan nggak dibolehin masuk, takutnya malah ada bentrok antara sopir taksi konvensional sama sopir online.

Alhasil, saya harus berjalan ke luar area stasiun untuk bisa naik Grab, karena sopir Grab yang dipesan sudah menunggu di luar. Perjalanan dari stasiun Pasar Senen sampai ke Tangerang Selatan (rumah om ku) memakan waktu sekitar satu jam. Jujur aja itu udah jam-jam kritis, mata udah pedes banget karena nahan melek. 

Kurang lebih pukul 03.00 WIB sudah sampai di rumah om. Ini adalah pertama kali saya berkunjung ke rumah om, hehehee. Maklum lah, biasanya keluarga om yang mudik. Kalau nggak bertepatan acara wisuda belum tentu juga bisa nyampai rumah om dalam waktu dekat.

Bulek ku yang udah dari tadi nanyain “Sampai mana.....sampai mana?” menyambut kami dengan hangat.
Mungkin bulek tau kalau kami sudah lelah, dengan muka-muka kucel gitulah karena sorenya nggak mandi...hahaha

Langsung aja yang dicari pertama kali kasur...hehehe. harus ekstra jaga kesehatan pokoknya karena kegiatan di kampus bakalan full. Belum lagi hari minggu itu adalah hari terakhir untuk daftar ulang wisuda. Maka sebisa mungkin aku harus tidur agar nanti bisa daftar ulang dengan lancar.
Baru bisa tidur sebentar udah dibangunin sama bulek “mbak...mbak bangun dulu, subuh dulu udah jam lima”. Perasaan baru aja tidur deh.


Datang ke Kampus Untuk Pertama Kalinya
Minggu, 8 Oktober 2017 adalah pertama kalinya saya menginjakkan kaki di kampus tercinta. Begitu masuk gerbang kampus, suasana sejuk sudah terasa. Langsung aja menuju ke bagian BAAPM tempat untuk melakukan daftar ulang wisuda.

Di sana udah ada banyak calon wisudawan yang melakukan daftar ulang. Ada beberapa proses untuk daftar ulang ini. Pertama kita daftar dulu untuk anggota IKA-UT (Ikatan Alumni UT). Cukup dengan bayar Rp 35.000 aja untuk jadi anggota IKA-UT. Dan jangan salah, uang yang kita bayarkan ini nantinya juga untuk membantu atau memberikan beasiswa kepada mahasiswa lainnya yang dikelola oleh IKA-UT. Siapkan juga ya pas foto 2x3 untuk daftar IKA-UT ini.

Jika daftar anggota IKA-UT udah kelar, saatnya menuju ke ruangan bagian PELMA. Di sana udah ada beberapa panitia yang siap melayani. Tinggal siapkan aja LIP WISUDA yang didapat dari UPBJJ sewaktu konfirmasi wisuda (setau saya ini berlaku untuk calon wisudawan yang melakukan daftar ulang perorangan, kalau ikut rombongan UPBJJ biasanya sudah ada yang mengurus) dan KTM.

Nah jika daftar ulang wisuda di bagian PELMA sudah beres, maka nanti akan dikasih kertas untuk ambil toga dan nomor urut foto. Untuk foto wisuda ini ada pilihan, bisa pilih yang gratis (tentunya apa adanya, dengan foto standar), atau pilih yang bayar (ada tambahan foto dengan ukuran lebih besar). Kalau teman-teman nggak mau keluar uang lagi, mending pilih yang foto standar biar gratisss..

“Trus untuk toga gimana ? bayar berapa ?”
Untuk toga ini juga gratissss.
“Habis wisuda toganya dikembalikan ?”
Enggak kok, toganya jadi hak milik kita.
“Trus wisuda bayar berapa ?”
Wisuda pun juga gratis....hehehe, Cuma bayar IKA-UT doang 35 ribu.


Senin, 9 Oktober 2017
Hari itu ada acara temu wicara dengan rektor, seminar dan dilanjutkan dengan gladi resik. Pagi itu, aku sekalian bawa baju, toga, dan perlengkapan lainnya buat wisuda besok. Kok gitu ? Iya dong, soalnya malamnya aku mau nginep di penginapan warga di belakang kampus UT yang sudah aku ceritakan di awal tulisan ini. Aku akan nginep bersama mba Lily yang dari Solo biar tidak terkena macet besok pas wisuda.Jadi, datang ke seminar dengan bawa tas ransel gitu deh...hehehe

Nyampe UTCC langsung daftar ulang untuk acara seminar ini. Habis itu, ambil snack deh, trus masuk ke ruangan seminar. Sebelumnya sih udah janjian dulu sama mas Agus sama mba Lily. Kebetulan mas Agus udah datang duluan ke UTCC dan menunggu di dalam. For your info ya, saya, mba Lily dan mas Agus sebelumnya belum pernah ketemu. Kita hanya kenalan di facebook, kebetulan sering aktif di FORUM MAHASISWA, kebetulan pula bisa wisuda barengan juga. Mba Lily sama-sama dari UPBJJ SURAKARTA, sedangkan mas Agus dari UPBJJ BANDUNG.


UTCC


Jadi, hari itu adalah hari pertama kami bertemu secara langsung. Masih ada rasa keragu-raguan gitu, takutnya salah orang. Maklum kan, kadang foto di sosmed sama realitanya beda...hahhaa

Aku bertemu dengan mas Agus yang udah nunggu di dalam ruangan. Mas Agus sengaja duduk di kursi paling belakang dekat pintu masuk biar gampang nyarinya. Begitu masuk ruangan terlihat laki-laki yang juga clingak-clinguk seperti mencari seseorang. Ah benar saja, ternyata dia mas Agus. Setelah say hello, kenalan, kita mencari tempat duduk yang agak ke depan, tepatnya sih di tengah-tengah.

Sesuatu yang tak disangka karena saya bisa bertemu dengan pak Imam Mustofa. Bagi mahasiswa UT yang aktif di FORUM MAHASISWA pasti sudah tak asing lagi dengan pak Imam. Beliau ini adalah senior di UT. Pernah jadi mahasiswa UT, dan sekarang masih lanjut kuliah lagi, pengurus pokjar kampus Mandiri UT di Bandung. Kebetulan pak Imam ini pengurus pokjar di tempat mas Agus kuliah. 

Udah hampir jam 08.00 WIB, mba Lily yang dari tadi kejebak macet udah sampai. Cuma ya karena itu tadi, kita belum pernah ketemu, jadi kan bingung mana orangnya. Akhirnya aku kirimin aja fotoku saat itu via WA. Hehehe. Dan kita bertiga bisa kumpul bareng satu deretan. Jadi enak, bisa ngobrol lebih jauh dan saling berbagi cerita dan pengalaman masing-masing.

Tepat pukul 08.00 acara temu wicara dimulai. Acara ini dipandu oleh Bu Dian Budiargo. Tau nggak Bu Dian Budiargo ini siapa ? Bu Dian ini seksi humas UT, dan dosen juga tentunya. Satu hal lagi, Bu Dian ini pernah menjadi pembawa acara di TVRI. Wooww......keren deh pokoknya.

Dari kejauhan juga terlihat pak Ojat Darojat rektor UT yang baru, beserta dengan para pejabat UT lainnya. Tak lupa pula, sebagian besar pimpinan UPBJJ-UT di seluruh Indonesia hampir semuanya hadir.





Di acara temu wicara itu, kita bisa bertanya tentang seputar perkuliahan di UT, ataupun menyampaikan unek-unek kita selama kuliah, dan saran yang nantinya akan dijawab oleh pak rektor. Acara temu wicara ini tidak lama, hanya setengah jam. Dan dilanjutkan dengan acara beriktunya yaitu seminar.

Tema yang diambil dalam seminar ini adalah “Peranan Financial Planning dalam Membangun Ketangguhan Ekonomi Keluarga” yang dipandu oleh bapak Hari ‘Soul’ Putra yang merupakan seorang motivator keuangan.
 



Seminar ini sangat menarik, disampaikan dengan cara yang mudah diterima, dan materinya pun sangat mengena karena berkaitan dengan apa yang terjadi dikehidupan kita. Tentunya, seminar ini sangat bermanfaat sekali buat masa depan, karena kita diajarkan untuk mengelola keuangan dengan lebih baik.

Kerennya nih, acara seminar ini juga disiarkan live streaming youtube. Jadi, yang tidak dapat hadir pada saat seminar wisuda bisa juga menyaksikannya via streaming youtube. Nah, untuk videonya bisa dilihat di sini :





Acara seminar ini selesai pukul 11.00 WIB, dan dilanjutkan dengan sosialisasi IKA-UT dan sosialisasi Guru Pintar Online. Dan setelah itu ishoma. Pukul 13.00 WIB acara dilanjutkan dengan Gladi Resik. Yang paling menarik dari acara gladi resik ini adalah pada saat proses pemilihan untuk pembaca janji wisudawan dan ucapan terima kasih untuk wisuda besok.

Janji wisudawan ini harus dibacakan oleh calon wisudawan laki-laki. So....bagi laki-laki yang mempunyai suara lantang boleh deh ikutan untuk maju ke depan dan berkompetisi dengan yang lainnya karena hanya dipilih satu saja.

Kurang lebih ada 10 orang yang diberikan kesempatan untuk ikut seleksai sebagai pembaca janji wisudawan ini. Masing-masing diberi giliran untuk membaca teks janji wisudawan. Ada yang suaranya lantang, lembut, cempreng, gemeteran, dsb. Pokoknya lucu.

Dan setelah itu, dilakukan voting. Yang melakukan voting seluruh mahasiswa yang hadir. Kehebohan ini sangat terasa saat melakukan voting. Ketika ada mahasiswa yang tampil bagus yang voting banyak, sedangkan yang tampil biasa aja, yang voting dikit. Tak jarang pula banyak yang ikut memilih karena teman dari kelompokknya.

But, ini adalah keseruan kita di acara gladi resik. Intinya, kita mencari calon wisudawan untuk mewakili teman-teman wisudawan yang lain. Jadi, kita harus mencari mampu tampil dengan performa terbaik.

Setelah mendapatkan calon wisudawan yang akan membacakan janji wisudawan, kini giliran menyeleksi yang akan membacakan ucapan terima kasih. Saatnya giliran cewek-cewek yang maju. Prosesnya sama seperti menyeleksi pembaca janji wisudawan tadi, dan akhirnya kepilih salah satu untuk mewakili wisudawan untuk membacakan ucapan terima kasih.

Setelah tadi banyak ketawanya saat proses pemilihan, kini saatnya serius. Semua calon wisudawan diharapkan untuk mengikuti acara ini. Nah, acara ini untuk mempersiapkan acara besok, jadi diharapkan semua serius, jangan sampaikan acara wisuda yang khidmat harus gagal. Maka semua calon wisudawan mendengarkan arahan dari panitia dengan baik. Bahkan pada acara gladi resik ini, ada 2 pembawa acara yang juga hadir untuk memimpin acara gladi resik ini. Pembawa acara ini yang sering tampil di youtube UT saat upacara wisuda, aduhhh, saya lupa namanya.

Acara gladi resik ini berakhir pukul 15.00 WIB. Dengan begitu acara untuk hari tersebut sudah selesai, tinggal persiapkan diri dengan baik untuk acara wisuda besok. Tak lupa panitia berulang kali mengingatkan kami untuk datang jangan sampai telat, mengingat jalan depan UT sangat macet karena ada perbaikan jembatan. “Jika perlu sholat subuh disini”. Begitulah kata salah satu panitia.

Satu hal lagi, kita harus memastikan masuk dalam kelompok berapa untuk wisuda besok. Semua mahasiswa melihat papan pengumuman yang sudah ada daftar kelompok dan nama-nama mahasiswanya.




Saya masuk dalam kelompok 7, berbeda dengan mba Lily dan mas Agus yang satu kelompok yaitu kelompok 5. Kelompok ini harus diketahui dan diingat oleh calon wisudawan karena akan memudahkan besok dalam absensi sebelum prosesi wisuda.

Okey, sepertinya acara hari itu di kampus sudah selesai. Kini saatnya mencari penginapan yang sudah dibooking sebelumnya. Berhubung sama-sama nggak tau alamat daerah sana, maka saya dan mba Lily ditemani mas Agus yang udah lebih dulu berkeliling di daerah kampus. 

Di jalan kami ketemu sama pak Imam, kata pak Imam yang udah pengalaman dengan daerah disana, penginapan yang akan kami tuju searah dengan penginapannya mas Agus. Alhasil kami ngikut aja dengan mas Agus. Setelah ditelusuri nggak nemu juga itu jalan Talas. Waduhh...

Akhirnya nanya sama warga yang ada disitu. Ternyata, jalan Talas itu ada di seberang sana. Salah lewat jalan, harusnya dari UTCC itu lurus ke kiri lewat pintu gerbang samping, nah ini kita malah ngambil jalan yang berlawanan. Yawis balik lagi deh ke UTCC dan nyari diaman gedung arsip 2. Sama ibu kos dikasih ancer-ancer gedung arsip 2. Nah lo, dimana gedung arsipnya ?

Astagaa.....ternyata gedung arsip 2 ini letaknya diluar area UT, maksudnya di luar gerbang, jadi nya maklum saja susah nyarinya. Terus tanya-tanya lagi sama warga, benar ini jalan Talas, tinggal nyari nomor rumahnya aja. Gerimis hujan menemani kami dalam pencarian penginapan ini....(duh bahasanya) wkwkwk. Dan....akhirnya ketemu jugaaaa...

Rumah yang kami tumpangi ternyata terdiri dari dua kamar. Salah satu kamar sudah diisi ibu-ibu, cucunya dan anaknya yang juga wisuda. Keluarga ibu itu berasal dari Semarang.
“Ketemu wong jowo meneh”. Hehehhe

Karena ketemu sama-sama orang Jawa, akhirnya kami ngobrol ngalur-ngidul juga dengan ibu tadi. Oh ya, aku nginep disini Cuma sendiri ya, orang tua tetap dirumah om. Mereka tinggal berangkat besok pas wisuda. Dan, cerita hari itu ditutup dengan tidur ‘gasik’ karena besok harus bangun pagi-pagi untuk persiapan wisuda alias dandan. Sama ibu kosnya kita disuruh dandan jam 3, whaatt???
Jam tiga ??
Harus bangun dan mandi jam berapa ini ??

Setelah nego-nego dengan ibu kos, jadilah dirias jam 4 pagi. Kebetulan, dirumah itu yang harus ribet mandi pagi-pagi tak terlalu banyak orangnya. Mungkin Cuma aku sama mba Lily. Mas Syam (anak ibu) kan cowok jadi nggak terlalu ribet harus dandan dulu, beda sama cewek, jadi bisa mandi belakangan lah.


10 Oktober 2017
Pukul 3 pagi, aku terbangun sebelum alarm handphone ku berbunyi. Yah, daripada balik tidur lagi malah kesiangan, mending langsung bangun dan mandi. Jam 5 pagi kita sudah selesai dandan. 

Calon wisudawan yang juga menginap di rumah ibu kos yang lain udah pada jalan duluan ke kampus. Aku sama mba Lily belakangan ke kampusnya, masih harus beresin barang-barang yang lain. Dari rumah kos ke kampus UT kalau jalan kaki sih ya lumayan, 5 menit lah.

Ibu kosnya malah baik banget, ibu kos mau nganterin kita ke kampus. Jadi di anter tuh gantian satu-satu ke kampus sampai ke depan halaman gedung UTCC tempat kita wisuda. Baik banget deh ibunya. 

Pukul setengah 6 pagi, kita udah sampai di UTCC. Ternyata disana udah banyak juga calon wisudawan. Hari itu cuacanya sedikit mendung, berharap jangan turun hujan dulu, bisa luntur nih bedak..hehehe

Nah, kebetulan mas Agus nelfon, dia mencari kita. Tiga serangkai berkumpul kembali sudah pada pake toga semua. Buat kenang-kenangan, cekrek-cekrek dululah bertiga. Sayang ya, pak Imam udah pulang duluan balik ke Bandung, jadi nggak bisa narsis lagi dengan pak Imam.




Sekitar pukul 6, kita udah masuk ke barisan kelompok kami masing-masing, terpaksa berpisah dengan mba Lily dan mas Agus karena beda kelompok. Kami melakukan baris di samping gedung UTCC ya. Di barisan kelompok itu, kita melakukan absen sampai 3 kali. Itu untuk memastikan bahwa orangnya ada dan urutan pesertanya tidak salah (urut sesuai dengan daftar). 

Saya salut dengan panitianya. Dengan jumlah peserta wisuda yang lebih dari 1.000 orang, bisa menertibkan pesertanya. Salut, disiplin banget. Kalau nggak disiplin, nggak bakalan acara wisuda bisa kelar dengan on time.

Saya lupa pastinya jam berapa, tapi setelah kurang lebih sejam menunggu di barisan kelompok untuk absen, kita akhirnya berbaris memasuki gedung UTCC. Rasanya tuh berdebar-debar gitulah, sambil clingak clinguk mencari orang tua yang nggak tau udah datang apa belum, karena pada saat prosesi kita memasuki gedung UTCC itu banyak keluarga yang menyaksikan kita juga.

Memasuki gedung UTCC itu wooooww...keren abis. Barisan tertib dan rapi. Semua mengikuti panduan panitia. Amazing....




“Ikutin barisan yang di depan jangan terputus,” itulah yang dikatakan panitia.

Di bagian atas tribun, udah ada keluarga para calon wisudawan. Tribun itu penuh. Sedangkan di sebelah kanan, digunakan untuk paduan suara dari UT.
Di masing-masing kursi sudah ada tas souvenir. Di dalamnya udah ada snack yang isinya lumayan ‘berat’. Mungkin panitia tau kali ya kalau banyak yang belum sarapan..hahaha

Suasana di dalam gedung UTCC ini benar-benar khidmat. Pembawa acara pun mengatakan, bahwa anak-anak dilarang masuk ke dalam ruangan (tribun untuk keluarga wisudawan), karena ditakutkan akan mengganggu pelaksanaan wisuda.

Acara yang dinanti-nanti datang. Rektor UT beserta pejabat lainnya memasuki ruangan UTCC. Wooowww....dengan diiringi lagu Gaudeamus Igitur lagu khas wisuda yang menambah megah acara ini.

Gaudeamus igitur
Juvenes dum sumus
Gaudeamus igitur
Juvenes dum sumus
Post jucundam iuventutem
Post molestam senectutem
Nos habebit humus
Nos habebit humus

Anggota senat dengan jubah kebesarannya terlihat sangat berwibawa. Amazing sekali pokoknya, tak bisa lagi dituliskan dengan kata-kata.




Setelah acara wisuda dimulai, dibuka oleh rektor dan sebagainya, tiba giliran saya untuk mengambilan ijazah. Saya mengikuti barisanku untuk berjalan keluar ruangan. Disana udah ada panitia-panitia yang dengan sigap bekerja. Awalnya saya hanya dikasih map ijazah saja. Dan kemudian berbaris lagi.

“Geser....geser....barisan jangan sampai putus...ngikutin yang ada di depannya.”
Satu per satu nama kami dipanggil untuk mengambil ijzah. Ada 10 meja yang masing-masing sudah ada panitia untuk memberikan ijazah sesuai nama wisudawan.

"Yang sudah mengambil ijazah kembali lagi ke barisan, jangan sampai salah, ingat barisannya” ucap panitia berulang-ulang.
And then kami di absen lagi.
“Maju...maju...”
“Barisan jangan sampai putus, ikutin barisan di depannya”.

Begitulah kata-kata panitia yang sering diucapkan, bahkan sampai sekarang masih ingat betul..hehe, itulah salah satu profesionalitas dari panitia UT, begitu tertib dan sigap dalam mengatur wisudawan dalam jumlah banyak. Dan sampailah kita pada sesi foto, ini sesi foto sebelum kami naik ke panggung bertemu dengan rektor dan dekan.

Dag dig dug semakin kencang, bismillah semoga lancar....bismillah...bismillah....begitulah doa dalam hati semoga acara hari ini lancar tanpa alangan apapun.

Sebelum naik itu, ada seorang yang bertugas untuk memperbaiki pakaian kita, maksudnya kalau tali toganya nggak betul, dibetulin, kalau bajunya nggak rapi, di rapihin. So, ketika naik ke panggung itu tampilan kita udah kece gitulah.

“Begitu nama dipanggil, baru maju ya”, itu pesan dari panitia kemarin pada saat gladi resik.
Kenapa ?
Karena pada saat nama kita dipanggil, wajah kita akan disorot kamera dan tampil dilayar besar. Bisa dibayangin nggak kalau nama yang dipanggil cewek, eh yang tampil di layar malah cowok, kan malah jadi bahan tertawaan yang lain. Wisuda jadi nggak khidmat dong. 

Giliran nama saya yang dipanggil. Ini adalah pertama kali ketemu rektor langsung, ini adalah pertama kali saya berjabat tangan langsung dengan rektor. Rasanya kaya sadar nggak sadar gitulah. Antara bahagia, antara nervous, antara senang, antara....pokoknya rasanya itu campur aduk.

Sudah salaman dengan rektor giliran salaman dengan dekan. Dekan fekonnya pak Muzammil. Dekan yang waktu itu sering aku kirimin email (komplainan) akhirnya bisa bertatap muka langsung..hihihi. Dan setelah selesai aku pun turun dari panggung dan kembali ke kursi tempat duduk semula. 
“Ah legaa”.




Rasanya tuh kaya plong gitu udah bisa salaman langsung dengan rektor dan dekan. Waktu naik ke atas panggung, kebetulan ada seorang wisudawan yang sakit. Oleh karenanya terpaksa harus pakai kursi roda dan dibantu oleh panitia. Kami yang menyaksikannya pun tanpa disuruh dan dikomando langusng memberikan applous kepada wisudawan tersebut untuk memberikan semangat.

Kesuksesan acara wisuda ini juga tak lepas dari paduan suara yang merupakan karyawan UT, yang ternyata juga mempunyai suara yang bagus-bagus. Salah satu lagu yang berkesan bagi saya adalah lagu ‘You Raise Me Up’ yang dibawakan dengan baik oleh dua orang karyawan UT.

Sebagai hiburan, ada sesi dimana kita menyaksikan tingkah-tingkah lucu kita yang tak sengaja ke foto atau disorot kamera. Seketika gelak tawa memenuhi ruangan menyaksikan tingkah konyol kita selama dua hari ini di kampus. Ada yang ketangkep kamera saat dandan, ada yang saat tidur, menguap, dan yang paling seru adalah ada cowok dan cewek yang lagi berduaan “ciieeee”...hahahaa

Dan tiba diakhir acara adalah pembacaan janji wisudawan dan ucapan terima kasih yang diwakili oleh teman yang kemarin terpilih pada saat seleksi waktu gladi resik. 

Sebelum acara wisuda selesai, ada sebuah lagu yang kayaknya wajib dinyanyikan yaitu lagu “Congratulations”

Tibalah di akhir acara, rektor dan anggota senat lainnya meninggalkan dari gedung UTCC sambil melambaikan tangan. Ah rasanya nggak pengen cepat berlalu, masih belum bisa move on.




Wisuda di UT Pusat ini seperti mewakili keberagaman Indonesia yang terdiri dari beragam suku. Wisuda di UT Pusat dihadiri oleh mahasiswa-mahasiswa terbaik perwakilan dari tiap-tiap daerah dari seluruh Indonesia, dari Aceh sampaI Jayapura pun ada, bahkan yang dari luar negeri juga ada.

Di luar gedung sudah ada banyak keluarga wisudawan yang menunggu. Setelah saya mengamati beberapa kali pelaksanaan wisuda di UT Pusat, sepertinya, wisuda kali ini merupakan wisuda yang paling banyak didampingi oleh keluarganya. Terbukti dengan tribun penonton untuk keluarga penuh, dan bahkan sampai harus diungsikan ke gedung sebelah. 

Sambil berjalan keluar gedung, sambil mencari keluargaku yang udah menunggu disana. Ah, rasanya benar-benar haru sekali. Ucapan selamat dari bapak, ibu, om, tante dan sepupu. 





Karena mungkin banyak yang belum tau sebelumnya, gimana susahnya belajar di UT, gimana kerja keras kami untuk bisa kuliah, gimana bangganya kami bisa diundang wisuda di UT Pusat. Dan itu semua terjawab sudah saat wisuda kemarin.

#10102017
Beautiful moment


Baca Juga :

Tips Dapat IPK Cumlaude di UT

Komentar

  1. Wih keren..
    Bisa jadi motifasi ini..
    Btw bagi tips donk buat maba junior ini biar strong genjot nilai..
    Soalnya rasa malas ini selalu datang tanpa di undang ��

    BalasHapus
    Balasan
    1. Silakan
      https://dwi-yuliati.blogspot.co.id/2017/08/kiat-kiat-khusus-dapat-nilai-bagus-di-ut.html?m=1

      Inget2 aja dl pas awal masuk kuliah tujuannya apa.

      Hapus
    2. mbak kulo nggih Jowo lho, Klaten mbak. Salam kenal nggih. Oiya mbak sakniki kulo semester7 (insyaAllah semester terakhir hehe dikebut sih) . Mbak kulo termotivasi saking tulisan sampeyan. Mbak bales dong di email. Pengen nyuwun kontak WA , kersane gadah arahan . Matursuwun mbak. niki email kulo ririnseptiana1234@gmail.com

      Hapus
  2. Sooo this is my motivation to take more actions agaiinn. Graziessss mbak dwii.

    BalasHapus
  3. Aku lagi berencana buat lanjutin pendidikan berhubung sudah 7 thn lulus dr SMA bukan karna baru skrng kepikiran buat lanjut kuliah tp karna ada faktor x ,setelah searching universitas apa yg bisa imbang dengan pekerjaan yg sulit buat kuliah reguler sperti univ lainnya dan akhrnya ketemu dgn UT dan dari beberapa artikel tntang pengalaman alumni UT semuanya membangun motivasi dan memberi saran baik untuk para calon maba UT... Terimakasih mb dwi sudah berbagi....

    BalasHapus
    Balasan
    1. sama-sama mbak, yuk semangat kuliahnya. Gak ada kata terlambat kok buat belajar. Pesan dari dosen (tutor) saya yang selalu saya ingat, "Jadi wanita itu harus pintar, karena ibu yang pintar akan mencetak generasi yang pintar juga."
      Sebab gen kecerdasan anak menurunnya dari sang ibu. Sang ibu pula yang menjadi madrasah pertama bagi anak-anaknya.
      Semangat yaa :)

      Hapus
  4. Assalamualaikum salam kenal...
    Kl qt udah d undang wisuda k ut pusat,untuk pendaftarannya pas seminar apa bisa?

    BalasHapus
  5. walaikum salam. Maaf pendaftaran apa ya? Apa yang dimaksud daftar ulang wisuda?

    BalasHapus
  6. mba dapet foto yg berjabat tangan dengan rektor dan dekan berapa lama ya? lagi nungguin nih hehe..dikirimnya dari ut pusat atau ngambil ke upbjjnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya dulu lama, 3 bulan..hehehe
      Itu harus pake complain2 dulu ke pihak UT. Karena banyak yg complain baru deh diterusin ke EO nya.

      Dikirim ke rumah, yg ngirim bukan UT sih, tp dari EO.

      Hapus
  7. Salam kenal mbak, saya dari UPBJJ Batam. Insyaallah wisuda akhir taun ini, semoga bisa di pusat juga. :)

    BalasHapus
  8. mbak kulo nggih Jowo lho, Klaten mbak. Salam kenal nggih. Oiya mbak sakniki kulo semester7 (insyaAllah semester terakhir hehe dikebut sih) . Mbak kulo termotivasi saking tulisan sampeyan. Mbak bales dong di email. Pengen nyuwun kontak WA , kersane gadah arahan . Matursuwun mbak. niki email kulo ririnseptiana1234@gmail.com

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sudah belum ya mba? Maaf banyak email masuk yang mungkin sudah tenggelam

      Hapus
  9. Salam kenal mba, saya dr Kediri. Saya mhsiswa smester akhir. Semalam baru nilai keluar. Biasanya UPI selang brapa lama ya mbak?

    BalasHapus
  10. Salam kenal mba, saya dr Kediri. Saya mhsiswa smester akhir. Semalam baru nilai keluar. Biasanya UPI selang brapa lama ya mbak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau UPI tergantung UPBJJ masing-masing mbak

      Hapus
  11. Saya lulus UT tahun 2016. Dari UPBJJ Semarang. Dapat undangan wisuda juga ke Pusat. Harusnya bulan Oktober 2016 ikut wisuda, tapi mengundurkan diri. Why? Tanggalnya berdekatan dgn acara lamaran jadi ga mungkin diambil,, hehe.. Lagian sudah pernah diwisuda juga pas lulus D3, jadi pas S1 UT saya kira ga perlu. Yang penting udh lulus. IPK sesuai target (3 koma). Ijasah aja baru diambil tahun ini.. (sebelumnya pake fotokopi yg dilegalisir)

    BalasHapus
    Balasan
    1. berapa lama rentang waktu antara wisuda di pusat dan bisa minta fotokopi ijazah di UPBJJ UT masing2 kak ???

      Hapus
  12. Bisa minta info penginapannya mba.. 27 Nov besok sy wisuda juga

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bisa googling penginapan ibu Sofiah mba...belakang UT pas

      Hapus
  13. Mba mau tanya, persyaratan di undang wisuda di ut pusat apa yh?? Ipk harus tinggi kah ??

    BalasHapus
    Balasan
    1. Diambil ipk terbaik pada saat kelukusan berdasarkan kuota per upbjj, fakultas dan jurusan mba

      Hapus
    2. Kok ada teman sy ipk 2 koma berapa dapet undangan wisuda di ut pusat ya? Itu gmana mba? Apa mbanya tahu ?

      Hapus
    3. Seperti jawabanku sebelumnya, diambil ipk terbaik pada saat kelulusan mbak/mas. Jika ipk dibawah 3 bisa dpt undangan wisuda ke pusat, kemungkinan memang pada saat dia lulus ipk nya rendah2, dan teman mbak termasuk ipk yg terbaik diantara yg lulus.
      Bahkan teman saya ipk 3 aja gak dpt undangan wisuda ke pusat, knp? Karena pada saat lulus ipk nya tinggi2 jadi dia tdk dpt kuota wisuda di pusat.

      Hapus
  14. Mb Yuli ceritany bikin semangat untuk berangkat karena saya jg dapat kabar untuk wisuda d jakarta masih mikir biayany jg sih..tp ga ngira banget dapat undangan wisuda d jakarta..

    BalasHapus
  15. Assalamu'alaikum, mbak Yuli saya mau tanya wkt daftar ulang untuk wisuda di UT pusat berkas-berkas yang dibawa apa saja ya? Terus untuk poto yang buat IKA UT itu berapa lembar? Apakah berwarna atau hitam putih? Ini saya Alhamdulillah jg dapat undangan wisuda dipusat dan setelah membaca pengalaman mbak Yuli saya dapat gambaran langkah-langkah untuk daftar ulang, dan saya memutuskan untukberangkat bersama keluarga. Terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. LIP wisuda yang didapat dari UPBJJ,KTM,(jaga2 KTP dan undangan wisuda yah...saya udah lupa) hehe

      Untuk foto bebas mba...mau hitam putih boleh berwarna boleh..lebih baik berwarna aja ukuran 2×3. Perhatikan juga tgl dan waktu daftar ulang nya.

      Selamat yaa...semoga lancar

      Hapus
  16. Makasih ya mbak Yuli udah bagi2 informasinya. Salam kenal mbak, ngomong2 saya jg dr Klaten. Oh ya mbak Yuli wkt menginap ditempatnya ibu Sofiah itu reservasinya lewat apa?

    BalasHapus
  17. Oh klaten juga ya, klatennya mana? Ikut pokjar apa mandiri?

    Yang booking teman mba,kebetulan dpt kenalan org solo waktu itu. jauh2 hari sebelumnya udah booking duluan via WA takut udah penuh.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pedan mbak,aku ikut jalur bidikmisi. Wisuda ku kan tgl 6 november, aku sama tmn ku nyari dr hari jum'at tp udah habis semua yg deket UT. Tinggal yg agak jauhan sama wisma. Tp tadi alhamdulillah nemuin blog nya ibu Sofiah dan masih ada kamar. Tanya jawab di blog nya mbak Dwi bener2 membantu :) makasih banyak mbak

      Hapus
    2. Syukurlah...ikut senang, semoga wisudanya lancar dan mengesankan 😄

      Hapus
  18. Wah keren mba tulisannya, jadi ada gambaran nanti suasana wisuda di UT Pusat tuh kaya gimana. Makasih ya mba, semoga sukses selalu manfaat dan berkah ilmu yang telah diraih... aamiin aamiin ya robbal'alamiin.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin ya robbal 'alamin, makasih doanya 😊

      Hapus
  19. assalamualaikum mbak, mau tanya saya ikut wisuda tanggal 13 November ini, tapi sampai hari ini undangan wisuda belum saya terima, jadi galau mbak, saya putuskan pakai LIPW saja, tapi takut ortu tidak bisa masuk ke dalam ruangan wisuda. mau tanya juga mbak untuk seragam ketika mengikuti seminar wisuda apakah bebas pantas atau bagaimana?. Terima kasih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Walaikum salam

      Nanti pas daftar ulang dapat undangan buat keluarga kok.

      Klo saya dulu sih dapat instruksi dari UPBJJ buat pake batik. Tp mau pake baju kemeja juga gpp...

      Hapus
  20. Assalamualaikum mba.salam kenal saya oki oktaviani,insyaAllah akhir november ini jd calon wisudawati UT pusat juga.mau tanya, untuk pelaksanaan seminar apa diwajibkan memakai jas almamater?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Walaikum salam...salam kenal kembali, selamat ya semoga lancar wisudanya.
      Untuk seminar tidak harus pakai almamater, saya dulu pakai batik.

      Hapus
  21. Assalamu'alaikum mbak.saya ingin bertanya apakah mbak punya no hp yg bisa dihubungi untuk minta foto-foto waktu kita daftar gratis itu? (Email saya: ardya.thee@gmail.com). Dan berapa lama jeda waktu sejak wisuda bisa dapat foto tersebut?
    Terima kasih sebelumnya

    BalasHapus
  22. Assalamualaikum mba,salam kenal.tulisannya jadi motivasi saya untuk lebih semangat lagi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Walaikum salam, salam kenal kembali, syukurlah saya senang kalau tulisan saya bisa menularkan semangat

      Hapus
  23. Assalamualaikum mbk... bagaimana kita bisa dapat undangan wishes di pusat ya mbk? Saya semester krmn semester 7 n alhamdulilah smua makul habis, tinggal nunggu hasil ujian. Nah kL smua udh lulus apa dapat berita wisuda? Dr 6semester yg lalu IPK rt2 saya cm 2.7

    BalasHapus
    Balasan
    1. Maksud saya undangan wisuda

      Hapus
    2. Walaikum salam....
      Kalau untuk undangan wisuda itu yang menentukan dari UT Pusat mbak. Tidak semua yang lulus bisa diundang wisuda dipusat. Biasanya dijaring berdasarkan IPK terbaik waktu lulus, berdasarkan kuota program studi/fakultas/UPBJJ

      Hapus
  24. Mbak mau tanya ijasah ut setelah wisuda berapa bulan ya?.. Makasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau yang diundang wisuda di pusat langsung dikasih saat wisuda

      Hapus
  25. Mbak kira2 brp lama menunggu kelulusan wisuda mulai dr sls m.kul? Dan apakh pihak upbjj akan menghubungi kita atau kita cari tau sendiri?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kurang lebih 2bulan kak sejak pengumuman nilai.
      Klo diundang wisuda di pusat, nanti kita dapat undangan wisuda yg dikirim ke alamat rumah, dan juga biasanya UPJJ juga akan menghubungi kita utk konfirmasi ikut/tidaknya.

      Hapus
  26. Mbak, untuk wisudawati, saat kapan diharuskan memakai kebaya atau pakaian nasional? Dan untuk perlengkapan toganya?

    BalasHapus
  27. Assalamualaikum, mba aku mau nanya habis dinyatakan lulus yudisium apa cuma nunggu wisuda aja lagi atau gimana kelanjutannya mba, kemudian buat acara wisuda UT bayar nya brp mba klo blh tau..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Walaikum salam, iya tinggal nunggu aja jadwal wisuda. Untuk wisuda gratis mbak

      Hapus
  28. mba bisa minta no yang punya kos tempat mba nginap

    BalasHapus
    Balasan
    1. Browsing aja mba bu Shofiyah penginapan belakang UT..karna nomornya udah ganti

      Hapus
  29. Mbak mau tanya, utk undangan orang tua itu berlaku untuk berapa orang? Satu atau dua yang boleh masuk menyaksikan acara wisuda. Trimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dulu untuk satu orang kak...keluarga yang lain bisa menyaksikan di ruangan lain yang sudah disediakan panitia

      Hapus
  30. Baik. Trimakasih sdah sharing pengalamannya

    BalasHapus
  31. Yg ikut wisuda 18 Juni 2019 ada gak ya?

    Mbak uwie boleh minta wa nya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Banyak kak, ada teman saya juga yg wisuda tanggal itu. Silakan DM ig saya aja ya @dwiyuliati.dy atau via email

      Hapus
  32. Hai ada yang wisuda tanggal 18 Juni 2019 ?

    BalasHapus
  33. Salam kenal mbak...saya juga dapat undangan wisuda di UT Pusat...masalahx sy ga dpt LIPW dari upbjj...Bisa saya diberikkan contoh bgmna modelnya LIP Wisuda itu??

    BalasHapus
    Balasan
    1. Maaf sebelumnya, mau ikut rombongan upbjj apa berangkat sendiri ya?
      Klo ikut rombongan biasanya semua sudah diurus dari pihak upbjj. Namun bila berangkat sendiri memang harus meminta LIP Wisuda dari Upbjj dgn membawa undangan wisuda dan kartu mahasiswa.
      Saya tdk bisa memberikan contoh LIP Wisuda sebab sudah dikumpulkan waktu daftar ulang di pusat.

      Hapus
  34. Itu beneran mbak? se upbjj solo kuota cuman 45?. Kalo kemarin wilayah 3 UPBJJ Surabaya dapet kuota banyak 263 mhs. Tapi ya gitu, non pendas cuman 70. sisanya para pendas

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya benar, cuma segitu kuotanya pas angkatan saya

      Hapus
  35. Assalamualaikum mbak
    Mau nanyak ni
    Bisa gk ya kita kuliah di UT dimalaysia lalu minta wisudanya diindonesia bisa gk ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Walaikumsalam.
      Sepertinya bisa, dulu barenganku kuliah di korea wisuda di jakarta

      Hapus
  36. Kak aku mahasiswi smt terakhir, sebenernya nilaiku lulus semua, cuma kmrn aku memperbaiki yang dapat nilai C, dan alhamdulillah udh meningkat. Kira2 kalo pernah remidi apa masih memungkinkan dapat undangan wisuda di pusat. Makasih

    BalasHapus
  37. Selamat wisuda ya mbk Dwi
    Keren sekali ceritanya..

    BalasHapus
  38. Assalamuallaikum mohon infonya mb' saya sudah semester kesembilan karena ngambil remidial dan sudah melihat IPK akhir. hasilnya sudah 2 koma, saya mau ikut UPI apakah saya harus laporan UPJJ dahulu atau langsung menunggu kelulusan nya. Mohon infonya 🙏 terimakasih

    BalasHapus
  39. Luar biasa mbak...dua jempol deh buat si mbak 😀. Boleh minta kontak WA'nya mbak? Email saya guzsholeh1@gmail.com. Matur tengkiyu mbak 🙅

    BalasHapus
  40. Maaf mba, boleh bertanya soal biaya wisuda ga? Bisa dijawab via email . Terima kasih 🙏🏻

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wisuda gratis mba, kita cuma nanggung biaya akomodasi aja

      Hapus
  41. Assalamualaikum mbak,Efri mau tanya mbak gimana cara daftar wisuda dijakarta mbak padahal mbak gak dapat undangan wisuda dijakarta,saya sudah ada nama yudisium diupbjj Palembang tgl 18 September 2019 periode 1 tahap 1,cuman lihat daftar nama wisuda dijakarta untuk tgl 12 November 2019 ini nama saya tidak terdaftar wisuda dijakarta,tgl 18 Oktober saya coba2 datangin ke upbjj Palembang untuk daftar wisuda dijakarta disuruh buat surat permohonan wisuda kira2 saya bisa gak ya mbak wisuda dijakarta,apa saya harus daftar langsung keupbjj Jakarta langsung dipondok cabe ya mbak biar bisa wisuda dijakarta,saya bener2 ingin wisuda dijakarta,gimana senangnya bisa dapat wisuda dijakarta,tolong infonya ya mbak,terimakasih wasalam

    BalasHapus
    Balasan
    1. Walaikum salam..

      Maaf...mungkin perlu digaris bawahi disini bahwa saya dapat undangan wisuda di jakarta, bukan seperti yg mbak bilang tadi.

      Kalau mau coba mendaftarkan diri wisuda di jakarta bisa kontak upbjj setempat ya, krn mungkin ada jatah kuota yg sisa.

      Hapus
    2. Mb... Biasane acara wisuda slse jam brapa ya

      Hapus
  42. Assalamualaikum mbak,Efri mau tanya mbak gimana cara daftar wisuda dijakarta mbak padahal mbak gak dapat undangan wisuda dijakarta,saya sudah ada nama yudisium diupbjj Palembang tgl 18 September 2019 periode 1 tahap 1,cuman lihat daftar nama wisuda dijakarta untuk tgl 12 November 2019 ini nama saya tidak terdaftar wisuda dijakarta,tgl 18 Oktober saya coba2 datangin ke upbjj Palembang untuk daftar wisuda dijakarta disuruh buat surat permohonan wisuda kira2 saya bisa gak ya mbak wisuda dijakarta,apa saya harus daftar langsung keupbjj Jakarta langsung dipondok cabe ya mbak biar bisa wisuda dijakarta,saya bener2 ingin wisuda dijakarta,gimana senangnya bisa dapat wisuda dijakarta,tolong infonya ya mbak,terimakasih wasalam

    BalasHapus
  43. Bantu jwb ya,utk wisudawan yg semula tgl 5 nop diundur tgl 12,yang wisuda tgl12 diundur tgl 18 dan yg wisuda tgl 26 tetap 26 nop. Semoga usaha anda berhasil untuk mendaftar wisuda di ut pusat.

    BalasHapus
  44. Disini apa ada yang dijadwalkan Wisuda di UT Pusat tgl 18 Nov 2019 gk? Klo ada, kita ketemu. Terima kasih

    BalasHapus
  45. Saya jadwal wisuda tanggal 12 Nov, padahal sdh beli tiket dll, tapi msh nunggu ijin dari direktur UPBJJ, karena harus dg rombongan, saya tidak bisa ikut rombongan karena memang ada acara keluarga, tapi blm tau ijin blm turun juga, dan blm dapat LIP wisuda. Padahal sdh beli tiket dll...

    BalasHapus
  46. Senang mmbaca pngalman2 yg mnyenangkn, berbeda dg saya, dg nilai yg tdk kluar saya mngrus sendri hrs bolak blik mnemui tutor dg prjalanan 3jam smp rumah, mncari2 info sana sni, brbulan2 bru kluar, smntara teman2 sdh pda wisuda, blm smp disitu kluarlh nma sya,sya cari2 info dihp,akhirnya saya bsa wisuda bln 11 2019,tp knpa sya tdk dpt undangan, sya datangi ut yg ada dipekan baru, trnyata berkas saya tdk sampai disana, smpai saat ini nasib sya blm jg wisuda, ,,😥😥😥😥

    BalasHapus
  47. Selamat siang, mau tanya mbak kebetulan saya rencana mau ambil kelulusan tahun ini, syrat atau berkas mbk kemaren seperti apa ya? terimaksih

    BalasHapus
    Balasan
    1. walaikum salam, tidak ada berkas yg perlu dipersiapkan. Namun syarat wisuda klo blm ganti ya, udah selesai sks, ipk minimal 2, tidak ada nilai, maka klau itu udah tercapai, gak usah lagi registrasi. Nanti sudah terjaring otomatis di systemnya UT

      Hapus
  48. Keren mbak, salam kenal dari UPBJJ Jambi

    BalasHapus

Posting Komentar

Silahkan berkomentar dengan baik dan sopan, komentar yang berbau sara akan saya hapus

Postingan populer dari blog ini

Tips Dapat IPK Cumlaude di UT

Gak Cuma Penghasilan, Kamu Bisa Dapetin Banyak Keuntungan di IDN Times Community