Rebranding Koperasi, Saatnya Koperasi Ubah Image yang Jadul, Kuno dan Tak Dikenal oleh Kalangan Muda
youtube.com |
Guys...apa sih yang pertama kali terlintas dipikiran kalian kalau mendengar kata “Koperasi”?
Kalau melihat dari persepsi anak muda, pasti sebagian besar akan mengatakan bahwa koperasi itu adalah tempat untuk minjam uang, usaha yang bermasalah, bisnis yang berskala kecil, jadul, kuno dan jauh di kalangan anak muda.
Namun tahukah kalian bahwa koperasi mempunyai peran yang penting bagi perekonomian Indonesia. Koperasi adalah institusi perekonomian yang berperan sebagai mesin penggerak kegiatan ekonomi nasional sekaligus sebagai pilar utama sistem perekonomian bangsa. Keberadaan koperasi ini juga dijamin oleh Undang-undang.
Dengan adanya koperasi diharapkan dapat berperan dalam mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat. Tujuan koperasi sendiri untuk memajukan kesejahteraan rakyat khususnya para anggota koperasi serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional demi terwujudnya masyarakat yang adil, maju dan makmur.
Akan tetapi, bisa jadi saat ini koperasi menjadi sesuatu yang asing di mata anak-anak generasi milenial. Padahal pada zaman orde baru koperasi merupakan pilar ekonomi nasional dan ketahanan pangan nasional, dimana koperasi saat itu hidup untuk membantu program pemerintah untuk kesejahteraan rakyat.
Secuil pandangan tentang koperasi di sekitar saya saat ini
Ilustrasi (tabloidpendidikan.com) |
Berbicara tentang koperasi, sebagai kalangan muda saya punya pandangan sendiri tentang keberadaan koperasi di sekitar saya. Kebetulan saya sudah bekerja di salah satu perusahaan swasta. Nah di tempat kerja saya ini ada namanya Kopkar (Koperasi Karyawan).
Namanya Koperasi Karyawan tentunya para anggotanya adalah karyawan itu sendiri. Bahkan saya sudah beberapa kali ditawari untuk menjadi anggota Kopkar tersebut. Namun, saya belum begitu tertarik.
Beberapa sebab yang mendasari saya masih enggan bergabung di Kopkar adalah kencenderungan para anggotanya yang sudah tua dan kurang berjiwa muda, kurangnya transparansi tentang perhitungan pembagian SHU, serta sulitnya mendapatkan akses untuk mengetahui jumlah simpanan kita.
Kebetulan lagi beberapa waktu yang lalu juga ada rapat koperasi sekabupaten yang diselenggarakan tak jauh dari tempat saya. Waktu istirahat sengaja saya amati mereka, hemm....ternyata..... tak ada satupun anak muda di antara mereka. Yang ada hanyalah bapak-bapak dan ibu-ibu saja.
Dua hal di atas membuat saya berfikir, ada apakah dengan koperasi saat ini yang jauh dari kalangan generasi muda? Apakah sama seperti anggapan saya bahwa koperasi yang sekarang itu adalah jadul, kuno dan tidak dikenal atau antik di kalangan muda?
Pandangan di atas adalah secuil persepsi saya pribadi tentang koperasi saat ini yang kebetulan saya ketahui di sekitar saya. Di luar sana, pastinya masih banyak pandangan-pandangan lainnya dari para generasi muda tentang koperasi.
Koperasi harus berbenah
protejase.com |
Saat ini, proses perubahan terjadi begitu cepat. Terlebih lagi di bidang teknologi informasi yang menjadi motor penggerak perubahan. Pakar teknologi informasi menyebut saat ini sebagai zaman milenial. Perkembangan teknologi saat ini, ternyata tak diimbangi dengan perkembangan koperasi di Indonesia.
Zaman milenial ini ditandai dengan kebangkitan baru kelompok pemuda terpelajar perkotaan yang mempunyai kecenderungan pemenuhan kebutuhan serba cepat, mudah, murah dan nyaman. Sistem pemenuhan kebutuhan barang, jasa dan informasi generasi milenial berbasis pada genggaman tangan menggunakan gadget.
Di era milenial ini, koperasi perlu melakukan strategi revolusi perubahan yang sistematis. Modernisasi organisasi dan bisnis koperasi harus dilakukan. Pemanfaatan sistem aplikasi online dalam tata kelola koperasi menjadi keharusan.
Generasi milenial merupakan kelompok masyarakat yang sangat melek terhadap teknologi. Mereka mempunyai orientasi pemenuhan kebutuhan dengan cara online. Koperasi harus berbenah agar dapat menarik minat generasi milenial bergabung di koperasi. Paling tidak, generasi milenial ini harus paham dan mengerti dulu tentang koperasi.
Mengapa harus pemuda? Karena demografis generasi milenial berjumlah 60% dari total keseluruhan penduduk Indonesia, yaitu berusia antara 17-35 tahun. Selain itu, para pemuda masa kini memiliki kemampuan dan keahlian yang lebih baik dibidang digital jika dibandingkan generasi sebelumnya.
Generasi milenial saat ini menjadi generasi yang digadang-gadang menjadi bagian penting dalam perkembangan negara Indonesia. Prediksi periode bonus demografi pada tahun 2020-2030 usia produktif akan lebih banyak dibandingkan dengan usia yang non produktif.
Alasan lain yang membuat koperasi harus berbenah diri adalah generasi milenial yang saat ini terbiasa dengan kecepatan arus informasi. Jangan jadikan koperasi hanya sebagai pelengkap buku pelajaran saja, tapi jadikan juga koperasi sebagai kebutuhan masyarakat.
Perlukah koperasi melakukan rebranding agar lebih dekat dengan anak muda ?
Rebranding koperasi rasanya sangat perlu dilakukan agar dapat diterima oleh masyarakat khususnya generasi milenial. Bisa dikatakan bahwa saat ini koperasi merupakan barang antik yang perlu dikenalkan ke generasi milenial.
Rebranding adalah suatu upaya atau usaha yang dilakukan oleh lembaga/perusahaan untuk merubah total atau memperbaharui suatu brand image yang telah ada menjadi lebih baik, dengan tidak mengabaikan tujuan awal perusahaan, yaitu berorientasi pada pelayanan dan profit.
Mengingat koperasi yang sudah memasuki usia 70 tahun, perlu adanya pembaruan brand dari koperasi agar kembali dikenal oleh generasi tersebut. Sudah semestinya koperasi mengembalikan kejayaannya yang pernah ada pada jaman orde baru, dimana koperasi menjadi poros dalam setiap kegiatan ekonomi.
Agar koperasi dapat lebih dekat dengan kalangan generasi muda
Youngster.id |
Jika ingin mendekati generasi muda atau yang lebih sering dikenal dengan generasi milenial, maka dekatilah dengan cara yang mereka sukai. Pada dasarnya, ada beberapa karakteristik yang melekat kuat pada generasi milenial. Dan hal ini bisa dimanfaatkan agar koperasi lebih dekat pada generasi milenial.
Manfaatkan sosial media
digitalentrepreneur.id |
Salah satu karakteristik generasi milenial adalah tidak bisa lepas dari gadget. Kini, generasi milenial lebih sibuk dengan gadget ketimbang dengan televisi. Dan mereka pun, sebagian besar akan mengakses sosial media setiap harinya. Mereka menganggap sosial media sebagai alat komunikasi dan pusat informasi.
Menurut Pendi Yusuf, selaku ketua Koperasi Pemuda Indonesia (Kopindo), untuk rebranding koperasi harus mampunyai media sosial secara efektif, terarah dan terukur. Menurutnya pula bahwa saat ini, sarana yang pas adalah dengan memanfaatkan media sosial untuk terus memviralkan secara efektif mengenai koperasi ke kalangan generasi milenial.
Setidaknya setiap koperasi harus mempunyai satu akun media sosial yang aktif dan mudah diakses, tidak hanya oleh para anggotanya namun juga bisa diakses oleh masyarakat umum, terutama generasi muda. Dengan membuat akun media sosial dan memperkenalkan diri bahwa koperasi tidak hanya diisi orang tua saja. Selain itu, koperasi juga dapat bersaing dalam gelombang teknologi dan informasi.
Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh We Are Social dan Hootsuite, didapatkan hasil bahwa masyarakat Indonesia memiliki kegemaran untuk mengakses sosial media. Setidaknya, kini ada sekitar 130 juta masyarakat Indonesia yang aktif di berbagai media sosial baik facebook, instagram, twitter dan lainnya.
Dalam hasil penelitian ini juga terungkap bahwa pada bulan Januari 2018, total masyarakat Indonesia sejumlah 265,4 juta penduduk. Sedangkan penetrasi penggunaan internet mencapai 132,7 juta pengguna.
Jumlah waktu yang dihabiskan oleh masyarakat Indonesia rata-rata setiap harinya, satu orang mengakses sekitar 8 jam 51 menit. Sedangkan lama waktu untuk menggunakan media sosial adalah 3 jam 23 menit per hari. Dengan banyaknya masyarakat Indonesia yang mengakses internet terutama sosial media, maka hal ini dapat dijadikan peluang untuk lebih mengenalkan koperasi kepada masyarakat terutama generasi milenial.
Komunikasi dua arah saat ini tidak harus bertatap muka. Namun, dengan bantuan sosial media pun semua orang sudah bisa saling berkomunikasi tanpa henti. Ciptakan konten-konten yang menarik dengan bahasa yang ringan dan mudah dipahami. Jangan hanya memberikan informasi satu arah, namun harus bisa bersifat dua arah.
Manfaatkan komunitas para generasi milenial
Ilustrasi/kabarkubar.com |
Salah satu budaya generasi milenial juga sering membentuk komunitas. Entah itu komunitas di sekolah, kampus, komunitas yang memiliki hobi yang sama, atau komunitas di daerahnya masing-masing.
Komunitas-komunitas yang dibentuk oleh generasi milenial ini juga bisa menjadi peluang untuk melakukan rebranding koperasi. Berikan pengarahan bagi komunitas-komunitas tersebut tentang koperasi dan apa saja manfaatnya jika bergabung menjadi anggota koperasi. Sehingga komunitas tidak hanya menjadi sekedar tempat ngumpul saja, namun juga dapat memberikan value add bagi anggotanya.
Viralkan tagline yang menarik dan memberikan kesan yang mendalam tentang koperasi
Saya ambil contoh disini, ketika kita mendengar kalimat “Minum Makanan Bergizi” apa yang akan kalian pikirkan?
Ya, ini adalah salah satu tagline dari merek makanan dan minuman yang sudah sering kita dengar. Iklannya pun sudah bersliweran di televisi. Tanpa perlu berpikir lama, maka kita akan tahu bahwa “Minum Makanan Bergizi” adalah tagline dari produk Energen.
Contoh lainnya adalah tagline “Always Listening Always Understanding”. Ini adalah tagline yang sangat terkenal untuk salah satu jenis asuransi. Begitu kita mendengar kalimat tersebut, maka kita akan paham bahwa yang dimaksud adalah Prudential.
Koperasi harus bisa menciptakan tagline agar mudah diingat oleh masyarakat terutama generasi milenial. Selama ini, koperasi sudah dikenal dengan “soko guru perekonomian Indonesia”. Namun yang menjadi masalah adalah, apakah generasi muda kita paham apa itu soko guru perekonomian Indonesia?
Sejatinya, arti dari soko guru itu sendiri sangatlah bagus karena koperasi sebagai pilar atau penyangga utama atau tulang punggung perekonomian. Nah, mengapa koperasi tidak mengangkat atau memviralkan kembali bahwa koperasi itu sebagai soko guru perekonomian Indonesia?
Saatnya rangkul generasi muda untuk memviralkan kembali soko guru perekonomian Indonesia. Buat konten-konten yang menarik, infografis yang unik, bahkan sekarang ini lagi ngetren yang namanya vlog. Libatkan blogger, vlogger maupun youtuber muda yang kreatif untuk memperkenalkan kembali koperasi ke sesama anak muda.
Jika perlu, untuk lebih menarik minat generasi muda, rutin diadakan lomba entah itu blog, poster, infografis, foto, vlog maupun short movie paling tidak satu kali tiap tahunnya. Bahkan, hal ini juga sudah dilakukan oleh kementerian maupun lembaga lainnya.
Dengan rutin membuat perlombaan dengan sebuah tema tertentu, maka hal itu secara tidak langsung membuat peserta lomba akan mencari tahu informasi tentang koperasi itu sendiri untuk bahan membuat karya mereka. Ini adalah salah satu hal yang bisa terus dilakukan oleh koperasi agar lebih dekat dengan generasi muda.
Pemanfaatan teknologi informasi dalam pengelolaan bisnis berbasis pada sistem aplikasi yang memudahkan anggota mendapatkan pelayanan usaha koperasi
istoedinheiro.com.br |
Generasi milenial yang erat dengan perkembangan arus teknologi menjadi alasan mengapa koperasi harus berbenah diri untuk mengimplementasikan teknologi dalam koperasi. Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, bahwa generasi milenial menginginkan semua serba cepat dan mudah dalam genggaman tangan.
Dengan mengembangkan atau membuat aplikasi-aplikasi mobile untuk koperasi, maka hal ini akan dapat lebih menarik minat generasi milenial yang sudah tak asing dengan teknologi. Setiap kali melakukan pembayaran simpanan, anggota koperasi nantinya tak perlu lagi datang ke tempat, semuanya cukup dengan gadget. Generasi milenial pun cenderung kritis, maka dengan aplikasi mobile ini nantinya anggota koperasi dapat mengetahui segala report atau laporan koperasi dengan transparan.
Adapun manfaat lain jika memanfaatkan teknologi informasi di koperasi adalah percepatan pelayanan para anggota; membangun transparansi, efektifitas dan efisiensi manajemen koperasi; dan meningkatkan kepercayaan publik koperasi di kalangan anggota dan mitra bisnisnya
Jika pada koperasi konvensional pertemuan harus secara fisik dan tanda tangan basah, maka pada koperasi jaman digital pertemuan bisa dilakukan secara online dengan tanda tangan digital, seperti yang dituturkan oleh Handito Joewono selaku Ketua Umum Asosiasi Start Up Teknologi Indonesia (Atsindo).
Libatkan public figure
Menurut Sekretaris Deputi Kelembagaan Kemenkop UKM, Bagyo Sudarsono, mengikuti perkembangan jaman, rebranding koperasi juga bisa melibatkan public figure sebagai brand endorser. Tentunya brand endorser yang ditunjuk merupakan seseorang yang memiliki image positif sekaligus kepercayaan yang tinggi di mata publik.Nah, itu tadi setidaknya hal yang bisa dilakukan untuk lebih mendekatkan kembali koperasi agar generasi milenial paham akan peran penting koperasi bagi perekonomian Indonesia. Rebranding koperasi perlu dilakukan untuk menyesuaikan dengan keadaan yang ada saat ini agar koperasi tidak ditinggalkan oleh kalangan muda, sebab generasi muda adalah ujung tombak negara.
Keren banget kak, lihat ini juga yuk Cara Diet Untuk yang Doyan Ngemil
BalasHapusIn this manner my colleague Wesley Virgin's autobiography launches in this shocking and controversial video.
BalasHapusWesley was in the army-and shortly after leaving-he discovered hidden, "MIND CONTROL" tactics that the CIA and others used to get anything they want.
THESE are the EXACT same SECRETS tons of famous people (especially those who "became famous out of nowhere") and the greatest business people used to become wealthy and successful.
You probably know that you use less than 10% of your brain.
That's mostly because the majority of your brain's power is UNCONSCIOUS.
Perhaps that thought has even taken place INSIDE OF YOUR own mind... as it did in my good friend Wesley Virgin's mind about seven years back, while riding an unregistered, garbage bucket of a car with a suspended license and $3.20 on his bank card.
"I'm so frustrated with living payroll to payroll! When will I finally make it?"
You've been a part of those those questions, am I right?
Your success story is waiting to happen. You just have to take a leap of faith in YOURSELF.
UNLOCK YOUR SECRET BRAINPOWER